Ramai Bahas Jokowi Sengaja Pilih Jalan Beda dan Rusak di Lampung

Pemprov Lampung sudah menyiapkan jalan, eh Presiden Jokowi lewat jalan lain yang rusak. Ramai orang membahas Jokowi 'nge-prank' Pemprov Lampung.

Hingga Jumat malam (5/5/2023) Lampung tetap bertengger di trending topic Twitter. Kini sudah ada 58.100 tweet soal Lampung.

Isinya tentu saja kehebohan seputar kunjungan Presiden Jokowi melihat jalanan yang rusak di Lampung. Yang bikin ramai adalah, Jokowi tidak memilih jalan yang sebelumnya mendadak diperbaiki Pemprov Lampung.

Jokowi memilih jalan hancur di Jalan Terusan Ryacudu di Lampung Selatan dan Jalan Seputih Raman di Lampung Tengah. Video dan foto-fotonya jadi viral mendapat reaksi netizen Indonesia di Twitter.

Banyak netizen menilai Presiden Jokowi 'mengerjai' Pemprov Lampung dengan tidak memilih jalan yang ditentukan sebelumnya. Namun hal itu dinilai positif agar Jokowi bisa melihat fakta, bukan jalan yang sudah dikondisikan.

Inilah beberapa celetukan netizen yang memuji 'prank' Jokowi untuk Pemprov Lampung:

"WKKWK gurbernur Lampung kenapa prank pak jokowi," celetuk @banyakkmau***.

"Gubernur lampung ketar ketir buat jalan aspal secepat mungkin untuk dilintasi pak presiden. Perhari ini pak jokowi datang ke Lampung, pergi ke jalur lain yang belum di aspal. Prank dari Presiden," komentar @DennisOkta***.

"Bagaimana kalo Lampung kita jadikan tempat Event Internasional Offroad," sindir @Benafi***.

"Agak laen emang pemerintahan lampung nih :)," kata @kangsolsepa***.

"Mendingan pejabat pejabat yang di Lampung di pecat aja semuanya karena warga udah pada muak," kata @Genjos*** kesal.

"Ni muka gubernur lampung gimana ya rasanya?" tanya @anwa***.

"Gara2 Jokowi, Lampung di roasting se Indonesia," kata @murfi*** meledek Lampung.

Terkait perubahan rute, hal itu diakui langsung oleh pihak Istana. Jokowi memang ingin melintasi jalan rusak untuk merasakan penderitaan warga Lampung.

"Presiden mau menggunakan jalur jalan yang memang kondisinya belum diperbaiki. Jadi jalur yang berbeda dari yang dijadwalkan semula," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, kepada wartawan.