• Home
  • Berita
  • Bambu di Jepang Akan Berbunga, Jadi Tanda Bencana

Bambu di Jepang Akan Berbunga, Jadi Tanda Bencana

Redaksi
Sep 08, 2023
Bambu di Jepang Akan Berbunga, Jadi Tanda Bencana
Jakarta -

Jenis bambu yang dikenal dengan nama henon dan punya nama ilmiah Phyllostachys nigra var. henonis, diketahui hanya berbunga setiap 120 tahun sekali. Namun waktu ketika bambu ini berbunga, disebut jadi penanda bencana. Kok, bisa?

Dengan jarak waktu pembungaan yang lebih dari satu abad, para ahli botani tidak mempunyai banyak kesempatan untuk mempelajari bagaimana mereka beregenerasi. Peristiwa pembungaan besar terakhir terjadi pada tahun 1908, meskipun beberapa peristiwa pembungaan terjadi antara tahun 1903 dan 1912, sehingga peristiwa besar berikutnya terjadi sekitar tahun 2028.

Namun, pada tahun 2020, para peneliti dari Universitas Hiroshima, Jepang, menemukan bahwa tanaman yang berbunga bagus dan lebih awal berhasil mengungguli yang lain. Fase ini dijadikan kesempatan untuk mempelajari cara tanaman tersebut beregenerasi. Sayangnya, tim menemukan bahwa pembungaan berikutnya dapat menjadi bencana bagi produksi bambu dan lingkungan.

"Bambu tidak menghasilkan benih yang dapat berkecambah," kata penulis pertama studi, Toshihiro Yamada dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari IFL Science.

"Produksi rebung dihentikan setelah pembungaan. Tidak ada tanda-tanda regenerasi bambu ini setelah berbunga selama tiga tahun pertama," ujarnya.

Pengamatan tim juga tidak menemukan adanya reproduksi aseksual pada tanaman tersebut. "Semua batang mati di lokasi penelitian, tanpa ada tanda-tanda regenerasi melalui produksi benih, batang, atau ramet kerdil," tim menambahkan dalam makalah mereka.

"Hasil ini menunjukkan masa depan yang suram bagi P. nigra var. henonis di Jepang. Spesies ini mungkin sulit untuk beregenerasi setelah berbunga," tulis mereka.

Para penulis memperkirakan regenerasi bambu akan berjalan lambat, berlangsung selama beberapa tahun ketika bambu tidak dapat dipanen, sehingga menimbulkan dampak ekonomi yang cukup besar.

"Kekhawatiran lain mengenai penurunan populasi ini adalah dampaknya terhadap lingkungan," mereka menambahkan. Penurunan populasi bambu, menurut para peneliti, dapat menyebabkan perubahan drastis pada vegetasi dan tutupan lahan.



Simak Video "Kebakaran Rumah di Pondok Bambu Jaktim, 1 Lansia Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)
back to top