Awas! Sebar Video Tak Senonoh TKW Viral di TikTok Bisa Dipenjara

Sebuah video viral di TikTok bikin heboh netizen di Tanah Air. Pasalnya video tersebut menampilkan seorang diduga adalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang tengah beradegan tak senonoh di kamar mandi.
Video berdurasi 5 menit 47 detik itu sempat beredar luas di TikTok dan Twitter. Banyak netizen yang mencari link videonya bikin trending di kedua platform media sosial tersebut.
Berdasarkan penuturan warganet, sosok dalam video adalah TKW di Singapura. Ada pula yang mengatakan dia adalah TikTokers berinisial AK.
Kedua hal tersebut belum terkonfirmasi alias masih spekulasi netizen. Tapi terlepas dari itu ada baiknya tidak ikut menyebarkan video viral tersebut.
Sebab bila ikut menyebarkannya kamu bisa terjerat Undang-undang (UU) ITE. Ancamannya tidak hanya denda ratusan juta, tapi juga dipenjara.
Penyebaran konten bermuatan melanggar kesusilaan diatur dalam Pasal 27 Ayat 1 UU ITE Nomor 19 Tahun 2016. Adapun pasal tersebut berbunyi sebagai berikut:
"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan".
Untuk ancaman hukum bagi pelanggar pasal tersebut tertuang dalam Pasal 45 UU ITE. "Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)" demikian isinya.
Tak hanya pengedar konten, Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) juga bisa kena sanksi jika membiarkan video viral TKW masih beredar di platformnya.
Ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE). Disebutkan PSE yang menyajikan konten pornografi bisa dikenakan sanksi denda Rp 100 juta per konten.