• Home
  • Berita
  • Astronom Takjub Saksikan Ledakan Dahsyat Komet Hantam Jupiter

Astronom Takjub Saksikan Ledakan Dahsyat Komet Hantam Jupiter

Redaksi
Jul 25, 2023
Astronom Takjub Saksikan Ledakan Dahsyat Komet Hantam Jupiter
Jakarta -

Pada Juli 1994, astronom di seluruh dunia dengan napas tertahan menyaksikan saat pecahan komet Shoemaker-Levy 9 menghantam planet Jupiter. Dampak dari tabrakan ini tak hanya ledakan dahsyat tetapi menggoreskan bekas pada Jupiter yang masih bisa dilihat hingga kini.

"Sungguh luar biasa menontonnya" kata Dr. Kelly Fast, salah satu astronom yang ikut mengamati tabrakan tersebut, dan sekarang menjadi manajer program Pengamatan Objek Dekat Bumi di NASA.

"Peristiwa berdampak seperti itu belum pernah disaksikan, apalagi dipelajari. Teleskop berbasis darat di seluruh dunia dan pesawat ruang angkasa seperti Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan bahkan pengorbit Galileo yang sedang dalam perjalanan ke Jupiter, digunakan untuk mengamati dampaknya," ujarnya seperti dikutip dari situs NASA.

Ia menambahkan, penemuan komet oleh Carolyn dan Gene Shoemaker serta David Levy (karenanya diberi nama komet Shoemaker-Levy 9) memberi mereka waktu sekitar satu tahun untuk merencanakan pengamatan kami.

Dampaknya dari tabrakan itu terbukti luar biasa. Gravitasi dari planet terbesar di Tata Surya ini berhasil merobek komet hingga menjadi pecahan selebar 3 km. Setidaknya ada dua dampak yang terlihat dari peristiwa ini. Pertama, terciptanya bola api di atas puncak awan Jupiter. Kedua, Jupiter menjadi sangat gelap.

Selama enam hari, sebanyak 21 fragmen dari komet menghujani atmosfer Jupiter. Saat tumbukan terjadi, mereka bergerak dengan kecepatan sekitar 60 km/detik, dan memanaskan atmosfer Jupiter setidaknya hingga 30 ribu derajat Celcius.

Para peneliti memberikan gambaran tabrakan ini seperti percikan air yang diakibatkan oleh lemparan batu ke kolam. Dampaknya menciptakan gumpalan material raksasa dari atmosfer Jupiter yang lebih rendah yang naik setinggi 3 ribu kilometer di atas puncak awan ke stratosfer.

Akibatnya, semburan debu menggores atmosfer Jupiter dengan awan gelap dari puing-puing tumbukan dan kondisi ini terlihat selama berbulan-bulan karena secara bertahap tersebar oleh angin Jupiter.

Jadi, apa yang dapat dipelajari para ilmuwan tentang Yupiter sendiri sebagai akibat dari tumbukan tersebut? Untuk satu hal, awan gelap dari puing-puing itu bertindak sebagai pelacak angin di stratosfer Jupiter, dan dengan mengikuti gerakan mereka dari waktu ke waktu, para ilmuwan dapat mengukur angin di ketinggian itu. Perubahan sementara pada aurora di Jupiter menunjukkan kepada para ilmuwan bahwa magnetosfer Jupiter dipengaruhi oleh partikel-partikel dari tumbukan tersebut.

"Juga, kami masih dapat melihat perubahan di atmosfer Jupiter yang dihasilkan dari tumbukan. Ketika pecahan Shoemaker-Levy 9 menabrak Jupiter, mereka menyimpan senyawa kimianya sendiri, proses tumbukan menghasilkan beberapa, dan yang lainnya digali dari atmosfer yang lebih rendah," kata Dr. Fast.

"Beberapa molekul, seperti amonia, dihancurkan oleh sinar Matahari dalam beberapa minggu dan bulan setelah tumbukan, tetapi yang lain, seperti hidrogen sianida dan air, masih terlihat sampai sekarang. Semua itu memberi tahu para ilmuwan tentang cara kerja kimia di atmosfer Jupiter," sambungnya.

Komet Shoemaker-Levy 9 menunjukkan kepada kita bahwa dampak besar masih terjadi di Tata Surya, dan pengetahuan tentang ini menjadi faktor penting dalam pengembangan program NASA untuk mengatasi risiko dampak peristiwa serupa jika terjadi pada Bumi.

[Gambas:Youtube]





Simak Video "Detik-detik Ledakan Misterius Terjadi di Afsel, Buat Jalan Terbelah"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top