Astronaut NASA Terjebak di Antariksa, Apa Terancam Bahaya?

Jakarta -

Saat ini ada dua astronaut NASA yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah kapsul Boeing Starliner yang membawa mereka mengalami beberapa masalah teknis. Artinya, kapsul itu belum bisa mengembalikan mereka kembali ke Bumi. Apakah mereka dalam bahaya?

Astronaut Barry 'Butch' Wilmore dan Sunita Williams berada di ISS sejak 6 Juni, setelah lepas landas dari Florida sehari sebelumnya. Mereka seharusnya hanya seminggu di sana untuk mengevaluasi sistem ISS. Namun, masalah Starliner membuat mereka belum bisa pulang karena persoalan kebocoran helium dan sistem pendorong.

Sampai akar penyebab pasti dari masalah ini dapat ditentukan dan diperbaiki, mereka harus menunggu di sana. Manajer Program Kru Komersial NASA Steve Stich menyebut belum memiliki tanggal pasti kapan kedua astronot itu akan kembali, tapi sudah ada kemajuan besar.

"Kami tak memiliki pengumuman besar hari ini terkait tanggal kembali. Kami membuat kemajuan besar, tetapi kami belum siap melakukannya. Saya pikir mulai mendekati bagian akhir untuk memastikan dapat pulang dengan selamat dan itulah fokus utama kami saat ini," cetusnya, dikutip detikINET dari LADBible.

Meskipun pasangan itu mungkin harus menunggu beberapa saat untuk kembali ke Bumi, mereka tidak dalam kondisi rentan atau bahaya. ISS memiliki banyak makanan yang dipasok ulang setiap 90 hari dan makanan di ISS harus memiliki masa simpan setidaknya satu tahun.

Orang pertama di luar angkasa, Yuri Gagarin, juga merupakan orang pertama yang makan di luar angkasa dan memakan sebungkus pasta daging sapi dan hati sebagai hidangan utama. Makanan luar angkasa kian canggih sejak saat itu dan tahun 2020 astronaut bahkan membuat kue di ISS.

"Saya kenal Butch dan Suni dengan sangat baik. ISS adalah fantastis dengan banyak makanan dan sumber daya. Para kru sepenuhnya aman dan saya tahu badan-badan antariksa sedang mengupayakan opsi pengembalian bagi mereka," kata astronaut Inggris, Tim Peake.

"Setiap astronot harus mempertimbangkan risiko yang terlibat dalam penerbangan luar angkasa manusia. Itu adalah sesuatu yang kami lakukan dan lalui sebagai individu agar merasa nyaman," pungkasnya.

(fyk/rns)