Arkeolog Temukan Makam Kuno Terkubur di Kebun Binatang, Ratusan!
Aktivitas pembangunan rutin sebuah kebun binatang di Provinsi Guangdong, China pada tahun 1956, mengarah pada penemuan makam kuno. Temuan ini pada akhirnya memicu penyelidikan arkeologi selama puluhan tahun.
Sejak saat itu, para arkeolog telah menemukan lebih dari 500 makam kuno yang berusia ribuan tahun di lokasi tersebut. Penggalian oleh Guangzhou Municipal Institute of Cultural Heritage and Archaeology (GMICHA) awal tahun ini menemukan hampir 150 makam lagi dari Dinasti Han, Tang, Jin, Selatan, Ming, dan Qin China serta dari masa-masa awal Republik Rakyat China (RRC).
Di samping makam-makam ini, para peneliti menemukan hampir 200 artefak, mulai dari barang-barang giok yang halus hingga tembikar berdesain rumit, yang mengungkap pandangan langka tentang adat pemakaman kuno. Secara keseluruhan, artefak dan makam tersebut mencakup 2.100 tahun sejarah China, yang memberi para peneliti kesempatan yang sangat berharga untuk mempelajari evolusi praktik pemakaman di daerah tersebut.
Antara April hingga Juli tahun ini, para arkeolog dari (GMICHA) telah menemukan 148 makam yang berusia ribuan tahun di Kebun Binatang Guangdong.
Dari 148 makam tersebut, makam tertua berasal dari Dinasti Han (206 SM hingga 220 M) dan makam termuda berasal dari tahun-tahun setelah berdirinya RRC. Delapan makam berasal dari Dinasti Jin dan Selatan (265 M hingga 589 M), 15 dari Dinasti Tang (618 M hingga 907 M), 121 dari Dinasti Ming dan Qing (1368 M hingga 1911 M), dan 48 dari periode berdirinya RRC.
Secara total, makam-makam tersebut berusia lebih dari 2.100 tahun. Di samping makam-makam tersebut, para peneliti juga menemukan 196 artefak, termasuk tembikar, porselen, benda-benda perunggu, benda-benda giok, dan ornamen manik-manik.
"Penemuan kedua makam ini sangat penting bagi studi tentang bentuk pemakaman, tahapan, dan adat pemakaman selama periode Enam Dinasti (222-589) di Guangzhou, serta bagi penelitian tentang teknologi konstruksi selama arsitektur Dinasti Jin dan Selatan," kata Cheng Hao, pejabat GMICHA, dikutip dari All That's Interesting.
Dari 148 makam yang ditemukan di Kebun Binatang Guangdong, dua di antaranya menonjol bagi para peneliti. Satu makam yang berasal dari Dinasti Jin Timur, berukuran besar dan penuh ornamen. Makam itu panjangnya lebih dari 9 meter dan dalam kondisi yang luar biasa untuk usianya yang lebih dari 1.700 tahun.
Tanpa kerusakan besar selain lubang kecil di atas pintu penyegel yang dibuat oleh seorang perampok makam, makam itu adalah makam Dinasti Jin Timur terbesar dan terpelihara dengan baik yang ditemukan di Guangzhou.
Makam penting kedua adalah makam yang lebih kecil yang berasal dari Dinasti Selatan. Para peneliti menduga bahwa makam itu dimaksudkan untuk pasangan yang sudah menikah. Seperti makam Dinasti Jin, makam itu juga dijarah tetapi dalam kondisi yang luar biasa untuk usianya.
Di antara makam-makam lain di situs tersebut, para peneliti telah menentukan metode pengorganisasian dan perencanaan. Makam Dinasti Ming dan Qing khususnya disusun dalam pola, dengan celah tertentu di antara setiap makam. Pemakaman dari periode ini juga dibentuk dan diorientasikan dengan cara yang sama, menyiratkan bahwa perencanaan dan perawatan dilakukan di situs pemakaman ini.
Sekarang, para peneliti berharap bisa menganalisis temuan mereka untuk menarik kesimpulan tentang praktik pemakaman yang mencakup ribuan tahun. Situs ini menyajikan peluang unik untuk analisis komparatif guna lebih memahami tren pemakaman yang bergeser di berbagai dinasti China.
Namun, eksplorasi temuan ini melampaui lingkaran akademis. GMICHA telah menawarkan tur edukasi kepada pengunjung taman sehingga mereka juga dapat merasakan kegembiraan dari temuan arkeologi tersebut.
Selagi para peneliti terus menganalisis artefak dan makam, mereka berharap dapat mengungkap lebih banyak wawasan tentang tradisi pemakaman dan struktur sosial China kuno.
Turis Belanda Coret-coret Dinding Bangunan Romawi Kuno di Italia
Turis Belanda Coret-coret Dinding Bangunan Romawi Kuno di Italia
(rns/rns)