• Home
  • Berita
  • Apple Perusahaan Publik Pertama yang Bernilai Rp 45 Ribu Triliun

Apple Perusahaan Publik Pertama yang Bernilai Rp 45 Ribu Triliun

Redaksi
Jul 01, 2023
Apple Perusahaan Publik Pertama yang Bernilai Rp 45 Ribu Triliun
Jakarta -

Apple menutup bursa dengan angka yang menakjubkan. Perusahaan asal Cupertino, California, Amerika Serikat ini bahkan menjadi perusahaan publik pertama, yang bisa mencapai nilai ini.

Tercatat bahwa saham Apple ditutup dengan kenaikan 2,3%, dengan harga per lembarnya ialah USD 193,97 atau sekitar Rp 2,9 juta pada tanggal 30 Juni 2023. Kenaikan tersebut dibuka dengan harga per lembar USD 191,63 atau sekitar Rp 2,8 juta.

Dengan demikian, nilai pasarnya menjadi USD 3,04 triliun atau sekitar Rp 45 ribu triliun. Mereka menjadi salah satu perusahaan teknologi selain Microsoft dan Nvidia, yang mendorong industri ini naik 1,6%, seperti dilansir detikINET dari Japan Today, Sabtu, (1/7/2023).

Sebenarnya, mereka sempat melampaui nilai pasar Rp 45 ribu triliun pada bulan Januari 2022. Namun sayangnya, posisi itu tidak bertahan lama hingga memasuki jam tutup bursa saham.

Malah sebaliknya, Apple pernah tenggelam dalam kurun waktu yang cukup lama. Nilai pasarnya bahkan sempat di bawah USD 2 triliun atau sekitar Rp 30 ribu triliun, pada awal tahun ini.

Hal tersebut dikarenakan lambannya pertumbuhan perusahaan dan akibat kegelisahan investor terkait kenaikan suku bunga yang mempengaruhi sektor teknologi.

Namun akhirnya, raksasa teknologi ini bisa melalui pasang surutnya dan menutup nilai pasar dengan sangat baik. Bahkan saat ini, mereka mampu menghasilkan begitu banyak uang, dan mampu memberikan dividen per tahun sebesar USD 105 miliar atau sekitar Rp 1.579 triliun, termasuk pembelian kembali sahamnya sendiri.

Sebagai tambahan informasi, sebagian besar keuntungan Apple berasal dari penjualan ponsel mereka, yakni iPhone. Selebihnya, produk lain seperti Macintosh, iPad, Apple Watch, AirPods, layanan streaming musik dan video, program garansi, App Store, dan komisi iklan yang dibayarkan Google sebagai mesin pencarian default di iPhone menjadi penyumbang pendapatannya.

Meskipun sejumlah inovasi Apple dicetuskan oleh Steve Jobs, sebagian besar kekayaan perusahaan diciptakan oleh CEO saat ini, yaitu Tim Cook. Ia mengambil alih peran CEO tidak lama sebelum Jobs tutup usia pada Oktober 2011.



Simak Video "Hati-hati! Ini Bahayanya Jika Beli iPhone Refurbished di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/rns)
back to top