• Home
  • Berita
  • Apa Yakin Teknologi Kecerdasan Buatan Gantikan Peran Manusia?

Apa Yakin Teknologi Kecerdasan Buatan Gantikan Peran Manusia?

Redaksi
Nov 27, 2023
Apa Yakin Teknologi Kecerdasan Buatan Gantikan Peran Manusia?
Jakarta -

Teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) semakin banyak digunakan yang disinyalir akan menggantikan peran manusia di masa mendatang. Terkait persoalan tersebut, IBM Indonesia punya jawabannya.

President Director IBM Indonesia Roy Kosasih tak menampik bahwa adanya isu sudah menjadi pembahasan di mana-mana.

"Itu satu topik yang banyak dikumandangkan pada saat berbicara AI, rasa ketakutan, khawatir akan menggantikan peran manusia. Kita jadi teringat film Terminator. Apalagi di beberapa kesempatan Elon Musk dan ChatGPT itu kalau AI tidak dikendalikan bisa mengerikan," ujar Roy di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, justru itu bahwa ini kan AI bagaimana yang menciptakan adalah manusia. Apakah AI akan menggantikan manusia? jawabannya tidak. Tapi, manusia yang menggunakan AI akan menggantikan peran manusia yang tidak menggunakan AI," sambungnya.

Atas dasar itu, manusia harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk teknologi seperti AI. Di sisi lain, diatur pula penggunaan teknologi tersebut agar tidak disalahgunakan.

"Pada saat kita menggunakan itu banyak cara untuk mengontrolnya, salah satunya adalah mengenai governance. Di sana ada beberapa macam batasan AI, yang sifatnya data bias harus ada mekanisme filtering. Kita juga bisa latih agar data-data yang masuk tidak bias, dan berbahaya bisa difilter," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Roy, IBM memiliki solusi sempurna terkait pemanfaatan AI yang terdiri dari tiga komponen, yaitu watsonx.ai, watsonx.data, dan watsonx.governance.

"Itu akan menjadi satu-kesatuan yang tidak mungkin tidak dipisahkan. Bisa dipisahkan sesuai dengan fungsi masing-masing. Tapi, begitu disatukan ini akan menjadi powerfull, makanya tadi dibilang bahwa IBM Whatsonx ini jadi enterprise solutions the most accurated dan bisa dipertanggungjawabkan," ungkap Roy.

BM Indonesia mengumumkan kerjasama dengan PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) sebagai distributor resmi dalam menghadirkan solusi IBM di Indonesia, termasuk produk generative AI untuk bisnis dan solusi infrastruktur. Foto: IBM Indonesia

Dalam kesempatan ini, IBM Indonesia mengumumkan kerjasama dengan PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) sebagai distributor resmi dalam menghadirkan solusi IBM di Indonesia, termasuk produk generative AI untuk bisnis dan solusi infrastruktur.

Kolaborasi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan konsumen sektor pasar komersial, sebab potensi layanan TI di Indonesia diperkirakan tumbuh USD 9 miliar pada tahun 2028. Potensi itu yang sedang dikejar IBM Indonesia.

"Kami yakin dengan kemitraan ini kita akan mencapai kesuksesan yang lebih besar lagi, dan tentunya memberikan value dan support yang lebih baik untuk digital ekosistem di Indonesia," ungkap Roy.

Sebagai informasi, salah satu bentuk respon IBM terhadap tuntutan pasar diwujudkan melalui solusi AI terbaru siap pakai bertajuk Watsonx. Watsonx adalah generative AI for business yang memanfaatkan foundation model yang dikembangkan berdasarkan prinsip etika yang menjadi komitmen IBM.

IBM mengklaim Watsonx mampu memberikan akses layanan mandiri dan berbagai faktor lain yang dibutuhkan bisnis, seperti perangkat, teknologi, infrastruktur, dan konsultasi pakar, dalam satu produk.



Simak Video "Kekhawatiran Sekjen PBB soal Penyalahgunaan AI"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/agt)
back to top