Alasan Ilmiah Orang Penasaran Soal Serial Killer Bekasi-Cianjur
Kasus serial killer di Bekasi-Cianjur menorehkan luka mendalam bagi masyarakat. Kasus ini dengan cepat mendapat perhatian warganet dan tentunya kecaman. Sejauh ini, ada sembilan korban yang terjerat dalam pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi.
Melansir Syfy, Jumat (20/1/2023) ada beberapa alasan ilmiah mengapa kasus serial killer mendapatkan atensi besar di tengah masyarakat. Sebagai catatan, aksi tersebut tidak pernah dapat dibenarkan dan bukan suatu hal yang patut dibanggakan. Salah satu contoh adalah Jeffrey Dahmer yang bahkan kisah kejinya diangkat oleh Netflix dalam 'Monster: The Jeffrey Dahmer Story'.
Alasan ilmiah pertama, manusia memiliki keinginan mau tapi takut untuk 'dekat' dengan risiko. Misalnya, kita akan ketakutan setengah mati berhadapan dengan singa secara langsung di padang rumput yang luas, tapi kita rela membayar masuk kebun binatang dan berharap singa akan mendekat ke arah kita.
Contoh lainnya, ketika menaiki roller coaster. Kita tahu itu berbahaya tapi dengan pengaman yang diberikan oleh penyedia wahana, pengalaman mendekati risiko tanpa benar-benar terdampak risikonya menjadi suatu hal yang menarik. Mencari adrenalin, simpelnya.
Selanjutnya, meski tidak bisa menutup mata bahwa kejadian pembunuhan berantai benar-benar ada di sekitar kita, statistik menyuguhkan fakta bahwa kemungkinan kita menjadi korban tidak begitu besar. Karenanya, kasus serial killer menjadi hal yang kelam dan dalam, cukup misterius, sehingga ingin diketahui banyak orang.
Menurut World Population Review, diperkirakan pembunuhan berantai menyumbang kurang dari 1% dari total pembunuhan, menempatkan risiko total seseorang kurang dari 1:20.000. Info tambahan, angka tersebut mengalami penurunan.
Kendati demikian, bukan berarti angka kecil ini tidak berarti karena tetap saja itu nyawa manusia. Selalu ada kemungkinan hal nahas menimpa seseorang. Dengan memahami bagaimana serial killer bekerja dan apa yang dia inginkan, kita bisa meminimalkan kemungkinan menjadi korban mereka -- setidaknya secara teori. Singkatnya, menyimak kasus seperti Dahmer dkk bagaikan latihan untuk mempertahankan diri.
