• Home
  • Berita
  • AI Tak Gantikan Peran Manusia, Malah Buka Lowongan Kerja Baru

AI Tak Gantikan Peran Manusia, Malah Buka Lowongan Kerja Baru

Redaksi
Jan 27, 2024
AI Tak Gantikan Peran Manusia, Malah Buka Lowongan Kerja Baru
Jakarta -

Kecerdasan buatan (AI) dikhawatirkan bakal menggeser peran manusia di berbagai sektor pekerjaan. Walau begitu, di sisi lain teknologi ini ternyata punya dampak positif, yang mana bisa melahirkan pekerjaan baru.

Pernyataan itu datang dari Irza Raditya, Founder Kata.ai. Dirinya pun memberikan contohnya seperti AI Trainer. Hal ini mengingat, bahwa teknologi ini merupakan machine learning.

"Karena mesin AI juga disuruh belajar jadi kita sekarang ada pekerjaan AI Trainer, kalau di customer service seperti bagaimana AI bisa paham emosi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dijelaskannya dalam acara Ngobrolin Peristiwa Teknologi dan Informasi (Ngopi) yang mengusung tema 'Open AI Open World. Acarnya dilaksanakan di Midaz Senayan Golf, Jakarta, Sabtu (27/01/2023).

Lanjut, Irza mencontohkan dari bisnis yang dijalankan perusahaannya. Kata dia, kata.ai punya fokus membangun chatbot bagi beberapa perusahaan, untuk keperluan customer service.

Nah kendati demikian, kemunculan chatbot yang ia kembangkan tidak menghapus pekerjaan customer service. Bahkan perannya masih dibutuhkan untuk beberapa hal, yang tidak dapat ditangani oleh sistem.

"Jadi pas kami pertama bikin AI terutama untuk customer service kami ingin pelanggan dapat jawaban yang tepat, cepat dan akurat. Setelah dilihat ada 70% efisiensi di customer service, namun apakah customer service dirumahkan? kami justru melihat ada alih fungsi, misal pertanyaan yang bisa dijawab oleh sistem itu dijawab oleh Chatbot tapi yang sifatnya belum bisa dijawab oleh sistem maka dijawab oleh manusia," ungkap Irza.

Irza menambahkan bahwa ke depannya manusia harus beradaptasi dengan kehadiran AI. Ia juga berpesan bahwa dalam memberi perintah kepada AI, manusia harus mengedepankan pemikiran kritis.

Mengapa demikian? Karena AI merupakan alat yang bisa diakses oleh siapa saja.

"Kita harus adaptasi, kita harus ngoprek dulu sekarang, kedua karena AI ini open tools kita harus critical thinking agar bisa memberi brief secara kritis ke AI," pungkas Irza.



Simak Video "Inovasi AI Mendominasi di Pameran Teknologi CES 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/afr)
back to top