• Home
  • Berita
  • AI Bikin Rencana Perubahan Iklim Microsoft Terganggu

AI Bikin Rencana Perubahan Iklim Microsoft Terganggu

Redaksi
May 19, 2024
AI Bikin Rencana Perubahan Iklim Microsoft Terganggu
Jakarta -

Jauh sebelum mulai menyeriusi kecerdasan buatan (AI), Microsoft punya ambisi besar soal perubahan iklim. Namun kini obsesi mereka di ranah AI mengganggu ambisi untuk melawan perubahan iklim.

Pada tahun 2020, Microsoft menargetkan untuk menjadi perusahaan yang "carbon negative" pada akhir dekade ini. Untuk mewujudkan rencana itu, mereka mau mengurangi emisi gas rumah kaca hingga setengahnya, dan mau membersihkan emisi karbon dioksida lebih banyak dari yang mereka hasilkan.

Tentunya mereka pun kemudian menggeber penggunaan energi terbarukan dalam bentuk pembuatan pembangkit listrik di tempat mereka beroperasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun gara-gara AI, emisi gas rumah kaca Microsoft malah meningkat 30% pada 2023. Ini karena data center untuk melatih dan menjalankan model AI membutuhkan energi listrik yang sangat besar.

Tentu Microsoft tak mau investasinya di OpenAI yang kini mencapai lebih dari USD 13 miliar terbuang percuma. Mereka menggeber penggunaan AI di berbagai produk buatannya, termasuk kini lewat fitur Copilot di Microsoft 365.

ADVERTISEMENT

"Pada tahun 2020, kami mengungkap apa yang kami sebut sebagai carbon moonshot. Itu sebelum ledakan kecerdasan buatan. Dalam berbagai jalan kini "bulannya" lima kali lebih jauh dibanding pada tahun 2020, terutama jika anda menghitung prediksi kami untuk ekspansi AI dan kebutuhan listriknya," kata Presiden Microsoft Brad Smith.

Dalam laporan sustainibilitas Microsoft bisa terlihat kalau mereka kini mengarah ke jalan yang berbeda. Mereka menghasilkan karbon dioksida sebanyak 15,357 juta metrik ton selama tahun fiskal terakhir, setara dengan polusi karbon yang dihasilkan Haiti atau Brunei.

Seperti diketahui, data center yang dipakai untuk melatih AI membutuhkan listrik lebih besar ketimbang data center pada umumnya -- yang konsumsi listriknya pun sudah sangat besar untuk menjalankan server dan sistem pendingin.

Dan, Microsoft masih akan terus membangun data center baru untuk AI, setelah menghabiskan lebih dari USD 50 miliar selama tahun fiskal terakhir untuk memenuhi ambisi AI mereka. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat pada tahun fiskal sekarang.



Simak Video "Microsoft Investasi Rp 69 T di Prancis untuk Infrastruktur Cloud"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/rns)
back to top