• Home
  • Berita
  • 5 Karakter di Kapten Tsubasa yang Melegenda, Siapa Favoritmu?

5 Karakter di Kapten Tsubasa yang Melegenda, Siapa Favoritmu?

Redaksi
Nov 24, 2022
5 Karakter di Kapten Tsubasa yang Melegenda, Siapa Favoritmu?

Bagi para penikmat manga atau anime, pasti mengetahui betul bagaimana eksisnya Kapten Tsubasa sejak rilis pada tahun 1980-an. Kehadirannya hingga saat ini masih menjadi perbincangan para penggemar, bila pembahasannya seputar sepakbola.

Bahkan tak sedikit dari orang-orang menjadikan Kapten Tsubasa sebagai role model. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh pemain sepak bola kondang, Fernando Torres.

Dirinya mengaku, bahwa inspirasinya tidak datang dari pemain legendaris seperti Pele atau Diego Maradona. Akan tetapi, kecintaannya datang dari seri anime populer yang sudah ditontonnya sejak masih kecil itu.

Nah, berikut ini detikINET sudah mengumpulkan lima karakter ikonik dan melegenda di anime Captain Tsubasa. Daftar berikut berdasarkan tim nasional saja ya, tidak keseluruhan karakter di film.

Untuk karakter pertama sudah pasti sang protagonis, Tsubasa Ozora. Salah satu adegan paling ikonik, yakni ketika hidupnya terselamatkan oleh bola saat ia tertabrak sebuah truk.

Sebagai karakter utama, Tsubasa memiliki talenta yang luar biasa sebagai pemain sepakbola. Dirinya bahkan pernah ditaruh di berbagai macam posisi (kecuali kiper), dan bisa bermain sangat baik.

Namun pemain bernomor punggung 10 ini, lebih suka menjadi seorang gelandang. Hal ini mengingat kemampuannya dalam mengatur permainan di rumput hijau begitu luar biasa.

Berbeda dengan Tsubasa yang berasal dari keluarga yang biasa saja. Genzo Wakabayashi ialah putra ketiga dari keluarga kaya di Jepang.

Untuk posisinya sendiri tidak seperti sang captain, di mana Wakabayashi merupakan kiper Jepang yang handal. Bahkan saat kemunculannya di anime, ia menantang seluruh atlet olahraga di sana untuk bisa membobol gawangnya dan tak ada yang berhasil.

Hingga pada akhirnya, Tsubasa satu-satunya pemain yang bisa mencetak gol. Di situlah awal mula pertemuan gelandang dan kiper terbaik di Jepang ini.

Selanjutnya ada Kojiro Hyuga, yang menjadi musuh bubuyutan Tsubasa selama kompetisi sepak bola antar sekolah. Hyuga diketahui memiliki kekuatan yang luar biasa, di mana ia dapat menendang bola dengan sangat kencang.

Saat itu sempat ada momen ketika Wakabayashi terpental ketika menahan tendangannya. Latihannya sendiri tak seperti Tsubasa, Hyuga pernah berlatih menendang bola di pantai sembari melawan terjangan ombak.

Kendati begitu, bagaimana pun dirinya menjadi rekan satu tim sebagai pemain inti sepak bola Jepang. Bahkan keduanya pernah bekerja sama, untuk mengalahkan Jerman.

Kalau kalian kerap kali mendengar istilah 'Pasangan Emas', untuk sebutan dua pemain sepak bola yang memiliki kerja sama apik, Taro Misaki dan Tsubasa lah pelopornya. Di animenya pun keduanya memang memiliki keahlian menggiring bola dan umpan pendek yang akurat.

Sinergi keduanya sering membuat kewalahan lawan-lawannya, termasuk saat berhadapan dengan Hyuga. Namun sayangnya, Misaki tak bisa lama tinggal bersama-sama teman Nankatsu.

Hal ini berkaitan dengan pekerjaan ayahnya yang selalu bepergian ke berbagai wilayah sebagai seorang pelukis. Hanya saja, ketika timnas Jepang bermain, keduanya pun kembali disatukan.

"Lho kenapa nomor lima bukan Jun Misugi, Hikaru Matsuyama, atau Ken Wakashimazu?"

Bagaimana pun, sosok Ryo Ishizaki lah yang menjadi salah satu pilar penting bagi keseruan Kapten Tsubasa. Meskipun secara skill dan pemahaman sepak bola tidak bisa dibandingkan dengan Misugi dan Matsuyama, tetapi semangat juangnya kerap melegenda.

Perjuangannya dari belum terlalu handal bermain sepak bola, hingga menguasainya, dan akhirnya tergabung di timnas Jepang, sungguh menginspirasi. Momen-momen yang cukup penting juga sering kali tercipta dari Ishizaki.

Satu lagi perlu diingat, bahwa dirinya merupakan teman pertama Tsubasa di Nankatsu. Bahkan sang karakter utama pernah berkata, bahwa sosok Ishizaki lah alasan mengapa Tsubasa tidak meninggalkan Nankatsu dibandingkan pergi ke Akademi Toho.

back to top