10 Negara dengan Tingkat Kesuburan Tertinggi dan Terendah

Tingkat kelahiran suatu negara menjadi salah satu faktor yang menentukan kesejahteraan masyarakatnya. Lebih lanjut, tingkat kelahiran kerap dikaitkan dengan tingkat kesuburan.
Hal ini akan melacak jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh wanita di suatu negara. Berbagai faktor dapat berkontribusi pada tingkat kesuburan yang tinggi, atau tingginya jumlah anak yang lahir per wanita.
Berikut adalah lima negara yang memiliki tingkat kesuburan tertinggi dan terendah di dunia yang dirangkum dari data World Population Review, The World Factbook, dan data PBB seperti dilansir The Facts Institute.
Niger adalah salah satu negara terbesar di Afrika dan populasinya terus bertambah. Pada 2019, Niger memiliki salah satu tingkat kesuburan tertinggi di dunia dengan rata-rata 6,8 kelahiran per wanita.
Secara budaya, perkawinan anak merupakan faktor utama di Niger. PBB melaporkan bahwa Niger memiliki tingkat prevalensi perkawinan anak tertinggi di dunia menurut UNICEF, dengan 76% anak perempuan menikah sebelum usia 18 tahun dan 28% menikah sebelum mereka berusia 15 tahun. Budaya ini menyebabkan anak-anak perempuan berhenti sekolah lebih awal untuk menikah dan memulai sebuah keluarga.
Menurut The World Factbook, Angola saat ini memiliki tingkat kesuburan tertinggi kedua di dunia dengan 5,8 anak yang lahir per wanita.
Angola menderita akibat perang. Infrastruktur negara menjadi tidak stabil untuk mendukung penduduknya. Negara ini juga kekurangan akses informasi kesehatan masyarakat terutama pada isu seperti kontrasepsi dan keluarga berencana, dan berdampak tingginya angka kematian ibu dan anak.
Di Kongo tingkat kelahirannya rata-rata 5,6 kelahiran per perempuan. Kepercayaan terhadap mitos, kesalahpahaman, dan masalah akses seputar kontrasepsi, menghalangi perempuan untuk mengaksesnya atau menghadapi stigma dan kritik keras jika mereka melakukannya.
Mali juga dilanda faktor-faktor seperti kemiskinan, rendahnya tingkat penggunaan kontrasepsi dan kurangnya pendidikan kesehatan seksual. Gabungan faktor-faktor ini menyebabkan tingkat kesuburan yang tinggi, yaitu 5,5 anak yang lahir per wanita.
Kerusuhan sipil dan ketidakstabilan politik menyebabkan kurangnya investasi dan akses ke kesehatan publik dan seksual di Chad. Faktor-faktor ini telah menyebabkan populasi negara ini sebagian besar tidak tahu apa-apa tentang topik tersebut dan menghasilkan tingkat kesuburan yang tinggi. The World Factbook memperkirakan bahwa 5,5 anak dilahirkan per wanita di Chad.
Selanjutnya: 5 Negara dengan Tingkat Kesuburan Rendah
Halaman 1 2 Selanjutnya krisis populasi tingkat kelahiran tingkat kelahiran rendah tingkat kesuburan