• Home
  • Berita
  • YouTuber Bikin Prank 'Balon Mata-mata' di Atas Kantor Kedutaan China

YouTuber Bikin Prank 'Balon Mata-mata' di Atas Kantor Kedutaan China

Redaksi
Feb 21, 2023
YouTuber Bikin Prank 'Balon Mata-mata' di Atas Kantor Kedutaan China

Seorang YouTuber dan temannya menerbangkan 'balon mata-mata' di atas kantor kedutaan China di London. Videonya viral, di TikTok sudah mendapatkan 1,2 juta views, sedangkan di YouTube mencapai 101.000 lebih views. Video YouTube berjudul 'We Flew a Spy Balloon over Chinese Airspace' itu pun diwarnai dengan berbagai komentar dari netizen.

Melansir Next Shark, Josh Pieters dan Archie Manners melengkapi balon yang ia terbangkan dengan kamera GoPro. Mereka mengikatnya dengan tali dan membiarkannya melayang di atas atap Kedutaan Besar China di London selama sekitar 10 menit.

"Kami tidak dapat melihat dengan tepat apa yang terjadi di dalam, tetapi kami melihat seorang pria di atap yang sedang melakukan urusan yang tampaknya sangat, sangat penting," kata Pieters kepada Insider.

Setelah itu, kedua orang tersebut mendapatkan reaksi dari penjaga yang langsung menelepon polisi. Selang berapa lama, para polisi datang dan menanyakan maksud dari balon yang diterbangkan mereka di atas kantor kedutaan besar China itu.

"Mereka bertanya apa yang kami lakukan, dan pada saat itu kami berkata bahwa kami hanya menerbangkan balon," ujar Pieters.

"Lalu mereka berkata 'Mau kah kamu menurunkan balon itu?' Kami menjawab 'Tentu saja'," lanjutnya.

Netizen yang melihat video prank itu langsung menuliskan komentar mereka. Banyak terkejut dengan aksi mereka berdua karena dirasa terlalu berani.

"Kamu harusnya menulis 'balon mata-mata' di di situ," tulis bli**182.

"Ini adalah hal terliar yang pernah dilakukan seseorang di Youtube," ujar netizen.

"Bro mencoba memulai perang," kata yang lain.

Pada beberapa hari lalu, jet tempur Amerika Serikat menembak jatuh balon yang diduga alat mata-mata China. Pihak China bersikeras balon itu hanya untuk mengamati cuaca dan melenceng dari jalurnya, sementara pihak AS tampaknya yakin tujuannya adalah untuk pengintaian

back to top