Yahoo Mail Masih Ada Lho, Malah Makin Canggih Berkat AI

Meski kepemilikan Yahoo terus berpindah tangan dan banyak divisi dimatikan, ternyata Yahoo Mail sampai saat ini masih beroperasi, dan bahkan jadi makin canggih setelah menggunakan AI.
Yahoo menggunakan platform AI milik Google Cloud untuk membangun fitur AI generatifnya. Fitur ini sebelumnya dijajal di pengguna iOS, namun kini tersedia untuk semua pengguna di web, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (30/8/2023).
Ada berbagai fitur termasuk fitur belanja bernama Shopping Saver, yang akan mencari gift card, kode diskon, dan kredit toko dari timbunan email yang ada di inbox, dan membantu membuat pesan di draft untuk menggunakan kode-kode diskon tersebut. Yahoo mengklaim Shopping Saver ini hanya ada di Yahoo Mail.
Menurut SVP dan GM Yahoo Mail Josh Jacobson, fitur Shopping Saver ini akan membantu pengguna untuk menghemat waktu dan uang. Ia juga menyebut lebih dari setengah orang dewasa di Amerika Serikat menyimpan setidaknya satu kode diskon atau gift card yang tak terpakai.
Fungsi AI lainnya adalah meningkatkan kemampuan pencarian di mana pengguna bisa menanyakan satu pertanyaan atau memilihnya dari saran, untuk mencari pesan email lama, atau bisa juga merangkum pesan dengan menandai bagian berisi informasi penting yang ada di dalam email.
Email berbasis AI generatif sudah ada sejak ChatGPT menjadi populer. Google pun sudah menyediakan penulisan email yang dibantu AI, begitu juga dengan Microsoft yang mengintegrasikan fitur rangkuman email di Outlook.
Sebagai informasi, pada masanya, Yahoo adalah layanan paling populer untuk pencarian dan mesin email. Namun sepak terjangnya melemah sejak tahun 2008, yang ditandai dengan PHK terhadap ratusan pegawai Yahoo.
Kondisinya terus memburuk setelah kepemilikannya terus berpindah. Terakhir Yahoo -- namanya sempat diubah menjadi Verizon Media -- dimiliki oleh Apollo Global Management yang membelinya senilai USD 5 miliar dan mengembalikan namanya menjadi Yahoo.
Simak Video "Siap-siap! WhatsApp Uji Coba Fitur Bikin Stiker dengan AI"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/afr)