• Home
  • Berita
  • Waspada, Robot Seks di Masa Depan Bisa Jadi Mata-Mata

Waspada, Robot Seks di Masa Depan Bisa Jadi Mata-Mata

Redaksi
Oct 07, 2023
Waspada, Robot Seks di Masa Depan Bisa Jadi Mata-Mata
Jakarta -

Keberadaan robot seks yang dibekali artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dipandang sebagai suatu masalah. Terdapat resiko bahwa robot seks di masa depan bisa difungsikan sebagai mata-mata.

Hal ini disampaikan oleh seorang pakar seksualitas asal San Francisco, AS, Kaamma Bhojwani. Menurutnya, robot seks di masa sangat bermasalah karena dengan teknologi yang ada, pengguna belum tentu mengetahui siapa yang mengendalikan teknologi dalam robot tersebut, demikian seperti dilansir detikINET dari The Sun.

"Pertanyaannya adalah siapa yang mengendalikan robot tersebut? jika kamu memiliki hubungan dengan robot, kamu tidak tahu siapa di balik robot tersebut, saya harap kalian tetap waspada," ungkap Kaamma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan bahwa ketika seseorang berada dalam suatu keintiman saat berhubungan seks, pembicaraan tentang hal-hal yang mendalam akan terjadi. Hal inilah yang menurut Kaamma menjadi potensi robot seks sebagai mata-mata di masa depan.

"Bukan bermaksud politis tetapi jika itu adalah China atau Rusia, bagaimana kita tahu implikasinya? Ketika kita berada dalam hubungan seksual, kita akan berbicara tentang hal-hal yang sangat rentan," jelasnya.

Kaamma membuat suatu perumpamaan mengenai potensi tersebut dengan Amazon Alexa atau Google Nest yang merupakan asisten suara yang dapat dipasang rumah. Cara kerja mereka adalah menggunakan teknologi yang dapat mendengarkan suara pengguna.

Menurutnya, banyak alat-alat yang perlu diperhatikan asal usulnya. Khususnya jika nanti robot seks sudah banyak digunakan. Karena robot seks sangat berpotensi masuk ke dalam ruang intim seseorang.

"Jika Anda membiarkan robot seks masuk ke dalam emosi dan keintiman Anda, berhati-hatilah tentang dari mana robot seks tersebut berasal," tambah Kaamma.

AI dan Edukasi Seksual

Kaamma juga menjelaskan bahwa AI sebenarnya dapat memberi penggunanya banyak keuntungan selain untuk mengisi rasa kesepian dari hidup.

Menurut Kaamma, AI dapat digunakan untuk memberi edukasi seksual di beberapa negara yang kesulitan melakukan diskusi mengenai seks.

"AI dapat mendidik masyarakat tentang edukasi seksualitas, di beberapa negara, edukasi semacam ini masih sulit dilakukan," terangnya.

Kemunculan robot seks juga dipandang Kaamma sebagai potensi terjadinya pelecehan terhadap robot atau AI di masa depan. Maka dari itu, perlu ada sebuah regulasi.

Regulasi adalah kunci dari segalanya," ungkap Kaamma.

*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Apakah benar AI Bisa Menggantikan Berbagai Profesi Manusia?"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top