Wajah Firaun Tutankhamun Terungkap

Tim ilmuwan untuk pertama kalinya mengungkap wajah Firaun Tutankhamun yang meninggal 3.300 tahun lalu. Wajahnya begitu muda.
Tim ilmuwan gabungan dari Australia, Italia, dan Brasil berhasil mengungkap wajah Raja Mesir Tutankhamun untuk pertama kalinya sejak kematiannya. Sang Firaun ini terkenal sejak kutukan yang menimpa makamnya.
Dikutip dari News.com.au, Kamis (8/6/2023) Raja Tutankhamun telah memerintah Mesir selama Dinasti Ke-18 pada usia 9 tahun hingga kematiannya pada usia 19 tahun. Tak heran kalau dia sering dijuluki sebagai Firaun Muda.
Selama beberapa dekade para ilmuwan mencoba membuat penggambaran wajah raja tersebut yang realistis tanpa hasil. Namun kini, para ilmuwan berhasil mengungkapkannya dengan teknologi baru dalam menciptakan kembali wajah Raja Tutankhamun.
Para peneliti tersebut menggunakan model digital dan pengukuran tengkorak mumi yang direkam sebelumnya. Sehingga, hal itu dapat mengungkap wajah yang sangat menakjubkan. Temuan tersebut dipresentasikan dalam studi baru yang akan terbit di Italian Journal of Anatomy and Embryology.
Pakar desainer grafis Brasil dan rekan penulis Cicero Mores, yang ikut mengungkap temuan tersebut mengatakan, "Dia terlihat seperti pria muda dengan wajah halus. Melihatnya, kami melihat seperti mahasiswa daripada politisi yang penuh tanggung jawab, yang membuat tokoh sejarah itu semakin menarik."
Wajah Firaun Tutankhamun lewat rekonstruksi wajah digital Foto: SCA/Pen News/News.com.au |
Sebagai ahli rekonstruksi wajah digital, Moraes mengatakan pemodelan tersebut sangatlah menantang. Hal ini dikarenakan tim peneliti tidak memiliki akses secara langsung untuk ke tengkorak raja. Mereka menjelaskan bahwa hal tersebut seperti pekerjaan detektif, yang mana jejak informasi dapat digabungkan untuk memberi model tengkorak tiga dimensi.
"Dengan data proporsi dan beberapa pengukuran sefalometri yang penting, tengkorak digital dari donor virtual dapat diambil dan disesuaikan sehingga menjadi tengkorak Tutankhamen," kata Moraes.
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode tersebut, tim peneliti berhasil mengungkap ukuran bibir, posisi bola mata, tinggi telinga, bahkan sisi depan hidungnya.
"Semua proyeksi ini didasarkan pada studi statistik yang dilakukan pada CT scan individu yang masih hidup dari beberapa leluhur yang berbeda," kata Moraes.
Dengan cara ini, peneliti yakin pasti ada kesesuaian dengan wajah asli Tutankhamun dalam struktur umumnya sebagai panduan.
Seorang egyptologis dan arkeolog di Universitas Flinders yang juga merupakan salah satu penulis studi baru tersebut, Michael Habicht mengatakan bahwa rekonstruksi yang telah dibuat bersama timnya. Hal ini sesuai dengan penggambaran kuno dari Raja Tutankhamun, terutama dengan kepala bunga teratai dari harta karun yang ada di makamnya.
Kisah kutukan
Perlu detikers ketahui, bahwa makam dari Raja Tutankhamun ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh arkeolog Inggris Howard Carter pada tahun 1992. Sebagian besar makam di Mesir Kuno telah dijarah. Namun makam Tutankhamun merupakan makam pertama yang ditemukan dengan banyak peninggalan kuno, ini termasuk kereta berlapis emas, bejana pualam, dan furniture bertahtakan permata.
Setelah berhasil dalam melakukan penelitian tersebut, beberapa anggota tim Carter meninggal dalam beberapa tahun setelah mengunjungi makam tersebut. Banyak yang mengira bahwa ini adalah kutukan.
Banyak korban dalam kutukan tersebut, termasuk Pangeran Ali Kamel Fahmy asal Mesir yang ditembak mati oleh istrinya pada tahun 1923. Kemudian ada Sir Archibald Douglas Reid yang konon melakukan rontgen pada mumi tersebut dan meninggal secara misterius pada tahun 1924. Selain itu ada juga Gubernur Jenderal Sudan, Sir Lee Stack yang dibunuh di Kairo pada tahun 1924.
Salah satu tim penggalian Carter, Arthur Mace juga diduga korban kutukan, dia meninggal karena keracunan arsenik pada tahun 1928. Selain itu, sekretaris Carter, Richard Bethell juga meninggal diduga tercekik di tempat tidurnya pada tahun 1929 dan ayahnya yang bunuh diri pada tahun 1930.
Namun banyak juga mereka yang terlibat tetap berumur panjang. Bahkan Carter membantah kutukan tersebut. Carter meninggal sendirian tahun 1939 di London. Sejak itu, kisah kutukan itu mencuat lagi dan menghantui berita kematiannya sampai sekarang.
*Artikel ini ditulis oleh Windi Yusnita peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video " Mumi Bocah Lelaki Ini Punya Puluhan Jimat Tak Biasa"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/afr)