Usai Meluncur dari AS, Sudah Sampai Mana Satelit Satria-1?

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) mengungkapkan perkembangan terkini posisi Satelit Republik Indonesia (Satria-1) usai diluncurkan pada 19 Juni 2023.
Satelit yang dirakit oleh Thales Alenia Space diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
Satelit Satria-1 akan menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur yang berada di atas wilayah Papua. Wahana ini nantinya akan dimanfaatkan untuk menyediakan akses internet di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Project Manager Satria-1 PT Pasifik Satelit Nusantara, Nia Asmady, mengungkapkanbahwa saat ini Satria-1 sedang berada di slot orbit 50 derajat.
"Nanti setelah sampai, diuji dulu. Pengujiannya sejak November. Diharapkan akhir Desember atau awal Januari 2024 sudsh beroperasi. Jadi, masih on track," ujar Nia di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Satelit Satria-1 yang berkapasitas 150 Gbps ini semula untuk melayani 150 ribu titik fasilitas layanan publik, kini untuk menghadirkan 50 ribu titik.
"Kita rasionalkan dari 150 ribu titik menjadi 50 ribu titik agar satu titiknya bisa mendapatkan akses kecepatan 3-4 Mbps," kata Kepala Divisi Infrastruktur Satelit Satria Bakti Kominfo, Sri Sanggrama Aradea.
Untuk pengoperasian satelit Satria-1, dikerahkan 11 stasiun bumi atau gateway yang berada di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.
Satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Dalam pengadaan proyek ini Kominfo menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Bakti Kominfo selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) telah melaksanakan proses pelelangan pengadaan dengan menetapkan Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang lelang, kemudian mendirikan Badan Usaha Pelaksana (BUP) dengan nama PT Satelit Nusantara Tiga (SNT).
Simak Video "Satelit Satria-1 untuk Pemerataan Akses Internet di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fyk)