• Home
  • Berita
  • Twitter Tunda Tarif Rp 125 Ribu per Bulan Buat Centang Biru, Kenapa?

Twitter Tunda Tarif Rp 125 Ribu per Bulan Buat Centang Biru, Kenapa?

Redaksi
Nov 07, 2022
Twitter Tunda Tarif Rp 125 Ribu per Bulan Buat Centang Biru, Kenapa?

Twitter akan menunda peluncuran layanan premium Twitter Blue versi baru di mana pelanggannya bisa mendapatkan centang biru. Peluncuran fitur ini ditunda hingga 9 November, setelah pemilu paruh waktu di Amerika Serikat selesai.

Laporan soal penundaan ini datang hanya beberapa hari sebelum pemilu paruh waktu AS yang akan berlangsung pada 8 November. New York Times melaporkan penundaan ini dilakukan untuk meminimalisir akun centang biru yang meniru tokoh politik, seperti Presiden Joe Biden, atau media yang memberikan hasil pemilu palsu.

Menurut laporan NYT, seorang karyawan Twitter bertanya kepada manajemen mengapa perusahaan membuat perubahan yang sangat berisiko yang berpotensi mengganggu pemilu. Sehari kemudian, seorang project manager mengatakan peluncuran diundur hingga 9 November, sehari setelah pemilu.

Twitter sebelumnya berencana meluncurkan Twitter Blue versi baru pada 7 November. Perusahaan media sosial itu sudah menguji coba fitur tersebut pada akhir pekan lalu dan catatan update-nya sudah muncul di aplikasi Twitter untuk iOS di App Store.

Product Manager Twitter Esther Crawford mengonfirmasi bahwa fitur tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat tapi tidak menyebutkan kapan akan dirilis secara resmi, seperti dikutip dari The Verge, Senin (7/11/2022).

Elon Musk, pemilik baru Twitter, mengumumkan versi baru Twitter Blue dengan tarif berlangganan USD 7,99 (Rp 125 ribu) per bulan pada awal bulan ini. Dengan harga baru ini, pelanggan Twitter Blue bisa mendapatkan beberapa fitur eksklusif seperti iklan yang lebih sedikit, prioritas pencarian, dan verifikasi akun untuk mendapatkan centang biru.

Lewat aturan baru Musk, semua pengguna Twitter bisa mendapatkan centang biru jika mereka berlangganan Twitter Blue. Tapi kebijakan ini dikhawatirkan bisa membuat pengguna kesulitan mengidentifikasi akun asli di antara akun palsu.

Sebelum aturan baru ini, Twitter memberikan centang biru kepada akun milik tokoh yang mudah ditiru seperti politisi, selebriti, jurnalis, dan tokoh publik penting lainnya. Centang biru ini juga disediakan secara gratis asalkan pengguna tersebut memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan oleh Twitter.

Tapi menurut Musk sistem ini tidak adil karena menggolongkan pengguna Twitter menjadi 'si kaya dan si miskin'. Orang terkaya di dunia itu mengatakan sistem verifikasi baru tersebut dibuat agar tidak membedakan pengguna Twitter.

"Sistem orang kaya dan orang miskin di Twitter saat ini untuk siapa yang memiliki atau tidak memiliki centang biru adalah omong kosong," kata Musk dalam cuitannya Twitter.

back to top