• Home
  • Berita
  • Troublemaker Jadi Game Indonesia yang Mendunia

Troublemaker Jadi Game Indonesia yang Mendunia

Redaksi
Aug 16, 2023
Troublemaker Jadi Game Indonesia yang Mendunia
Daftar Isi
  • Proses Pembuatan Troublemaker
  • Kurang Dana, Nanda Nyambi Kerja
  • Troublemaker Mendunia
Jakarta -

Terlepas dari dominasi developer game kondang seperti Riot, Blizzard, EA, Rockstar, dan masih banyak lagi, ternyata ada beberapa pengembang lokal yang ikut bersinar. Salah satunya Gamecom Team, yang sukses meluncurkan game action berjudul Troublemaker.

Mulai dikembangkan pada tahun 2020 lalu, game tersebut sukses menarik perhatian banyak pemain, ketika trailer dan demonya pertama kali dirilis. Meski sempat mengalami beberapa kendala, Reza Febri Nanda selaku CEO dan Founder, akhirnya bisa menuntaskan game ketiganya.

Game ini rilis pada akhir bulan Maret 2023 lalu di PC melalui Steam, Epic Games, dan Gog.com. Proses penyebarannya ke khalayak ramai dibantu oleh publisher asing bernama Freedom Games.

Proses Pembuatan Troublemaker

Nanda menyampaikan, bahwa rencana pembuatannya pada akhir tahun 2020, yang pertama kali diperkenalkan dengan nama Parakacuk bukan Troublemaker. Di sini dirinya menjelaskan, kala itu tidak langsung mengembangkannya, melainkan melakukan riset pasar terlebih dahulu.

Pria asal Pacitan ini mengaku kalau referensi pembuatan Troublemaker itu dari game Yakuza. Menurutnya saat itu ia belum menemukan alternatif permainan yang mirip dengan Yakuza.

"Makanya ini peluang banget kalau kita bisa mengisi kekosongan itu. Makanya kenapa setiap media beritain soal Parakacuk (Troublemaker) bilangnya indie Yakuza. Yakuza SMA lah intinya," kata Nanda.

Dari riset market yang mereka lakukan, pondasi dari game baru tersebut memang mengacu pada Yakuza. Namun untuk tema, Nanda lebih memilih hal yang berhubungan dengan sekolah.

"Terus kita ngomongin tema, tema apa yang kalau kita umumin bakal langsung booming. Saat itu kan gamer pada nanyain Bully 2 ke mana. Yaudah kita pakai aja tema sekolah," jelas Nanda.

Hanya saja tidak sampai di situ, bersama dengan timnya, Nanda masih butuh elemen penting lain yang bisa mendongkrak kepopuleran Trobulemaker. Di sini mereka memasukkan satu unsur yang bisa dibilang cukup kontroversial di telinga masyarakat Indonesia.

Setelah semuanya tersusun rapih, baru jelang pergantian tahun di akhir 2020, Troublemaker mulai digarap. Durasi waktu pengembangan demonya pun tergolong sebentar, mengingat dana yang Nanda miliki terbatas.

"Kalau kita memang harus cepat, karena dana terbatas. Modal dari dua game pertama. Saat itu kita cuma cukup setengah tahun hidup perusahaan," ungkap Nanda.

Usai mendapatkan data hasil dari demo, Gamecom Team pun mulai serius menggarap Troublemaker. Setiap tonggak pencapaiannya pun berhasil terpenuhi.

Kurang Dana, Nanda Nyambi Kerja

Namun sayangnya setelah memutuskan untuk serius, selama proses pembuatan, perusahaan belum juga mendapatkan deal dari publisher. Dari situ Nanda pun akhirnya mencari uang tambahan untuk kelangsungan hidup Gamecom Team.

Dirinya kembali bekerja freelance, demi mendapatkan sokongan modal supaya perusahaannya bisa tetap beroperasi. Kebetulan ia masih aktif mengerjakan beberapa projek.

"Hasil uang yang didapatkan buat Gamecom Team. Bukan buat saya. Sampai akhirnya dapat deal publisher. Untuk detail kontraknya tidak bisa saya sebut, intinya deal publisher ini bisa lanjutin Troublemaker sampai rilis," kata Nanda.

Troublemaker Mendunia

Troublemaker akhirnya resmi dirilis pada tanggal 31 Maret 2023. Gamer di seluruh dunia bisa memainkannya di PC melalui Steam, Epic Games Store, dan Gog.com.

Kendati demikian ada beberapa gamer yang menilai kalau game terbaru mereka kurang bagus. Namun tidak sedikit yang memberikan ulasan positif.

Hal ini bisa dilihat melalui situs resmi Steam, yang mana sebanyak 608 pemain memberikan ulasan dengan hasil akhir Very Positive. Ditambah, penilaian negatif dari beberapa orang tidak terlalu mempengaruhi penjualan dari Troublemaker.

Pasalnya Nanda membeberkan kalau target dari publisher bisa terpenuhi. Bahkan hasilnya melebihi ekspektasi mereka.

"Sukses kita adalah semua goals kita tercapai. Penjualan Troublemaker sudah balik modal di hari kedua, dan publisher kita mengakui ini sukses. Untung banget," pungkas Nanda.

Nanda menyebutkan bahwa kebanyakan gamer yang memainkan game ini berasal dari luar. Hanya saja Nanda memang tidak memberikan datanya secara rinci.



Simak Video "Duckie Land Siap Melantai di Indodax 28 April"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/afr)
back to top