Triasmitra Mau Bikin Kabel Laut Baru dari Jakarta-Singapura

Triasmitra berencana membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dari Jakarta ke Singapura sepanjang 1.150 km, karena kebutuhan jalur komunikasi dari gateway Singapura dinilai masih tinggi.
SKKL tersebut nantinya akan dinamai Rising-8, dan saat ini masih berada di proses perizinan di Tim Nasional Penataan Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah, dan ditargetkan siap dipakai pada Q2 2024.
SKKL sepanjang 1.150 km ini menggunakan teknologi sistem Repeatered dan mampu berkapasitas sebesar 25 Tbps per fiber pair. Salah satu hambatan dalam menggelar SKKL ini adalah terbatasnya jumlah kapal penggelar kabel di Indonesia. Keterbatasan ini membuat para developer atau kontraktor yang akan melakukan penggelaran kabel bawah laut harus antri untuk memperoleh jadwal kapal penggelar.
Triasmitra mengambil peluang tersebut dengan melakukan inisiatif untuk mempunyai kapal penggelar kabel sendiri. Pertengan Tahun 2022 ini Triasmitra telah membeli kapal Skandi Sotra berbendera Norwegia untuk dilakukan konversi menjadi kapal penggelar kabel (cable ship). Saat ini kapal tersebut masih dalam proses konversi di Pax Ocean Batam Kepulauan Riau.
Kapal ini telah mempunyai nama baru yaitu Bentang Bahari. Kapal juga telah dilengkapi dengan peralatan (equipment) yang penting seperti Remotely Operated Vehicle (ROV), Cable Plough, Cable Engine dan peralatan-peralatan penting lainnya sehingga mumpuni untuk melakukan penggelaran kabel bawah laut baik di kedalaman (water depth) tinggi maupun sedang.
Kapal Bentang Bahari selain akan dipakai untuk melakukan penggelaran kabel bawah laut, juga akan dipakai untuk maintenance atau perbaikan kabel bawah laut, terutama kabel bawah laut milik Triasmitra sendiri. Kapal penggelar kabel Bentang Bahari akan siap beroperasi pada tahun 2023 dan akan melakukan tugas pertamanya untuk menggelar kabel SKKL Rising-8.
Kelak kapal Bentang Bahari selain akan digunakan untuk menggelar kabel bawah laut milik Triasmitra, juga akan digunakan untuk melakukan penggelaran kabel bawah laut pihak lain. Triasmitra berharap kapal Bentang Bahari akan sangat berperan dalam mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi khususnya kabel bawah laut di Indonesia.
Triasmitra adalah perusahaan yang sudah lama berkecimpung di bidang pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan tulang punggung (backbone) telekomunikasi kabel fiber optik di Indonesia. Mulai 22 November lalu pun mereka sudah melantai di Bursa Efek Indonesia, yang artinya sahamnya diperjualbelikan secara bebas.
Jumlah saham yang dilepas sejumlah 426.200.000 (empat ratus dua puluh enam juta dua ratus ribu) saham. Besaran saham itu setara dengan 15.00% dari modal disetor dan ditempatkan Triasmitra. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Entitas Anak. Modal kerja tersebut dalam bentuk pembelian material, pembelian peralatan proyek dan pembiayaan operasional usaha.