Tren Layanan FMC: Utamakan Kualitas, Bukan Perang Tarif
Fixed mobile convergence (FMC) digadang-gadang akan menjadi model bisnis dan layanan terbaru operator seluler. Pengamat telekomunikasi mengatakan, layanan FMC ini harus mengedepankan kualitas, bukan perang harga.
Direktur Eksekutif ICT Institute dan Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi menambahkan, dengan adanya FMC, 2-3 tahun ke depan harapannya industri antara XL Axiata dan Telkomsel akan makin memperkuat posisi.
"Harapannya juga pelanggan dapat layanan nomor satu sehingga akan mendorong hadirnya layanan broadband yang lebih luas lagi," ujar Heru, Selasa (30/5/2023).
Mantan Komisioner BRTI ini mengatakan, tarif layanan FMC harus terjangkau, tetapi tidak berujung sampai sangat murah juga karena itu jadi bomerang, yang rugi operator.
"Oleh karena itu cari titik tengah untuk tarif, tapi harapannya pembangunan broadband makin luas karena per rumah sudah butuh 40-50 mbps," kata Heru.
Sementara Analis BRI Danareksa Niko Margaronis lebih menyoroti adanya peluang pendapatan baru operator dengan FMC. Sebab ada estimasi tambahan Rp 200 untuk ARPU. Di layanan mobile, ARPU antara Rp 40.000-Rp 45.000.
"Itu very big plus, biaya bisa naik untuk ningkatin ARPU (average revenue per user), tapi tetap bisa drive more revenues operator yang sekarang," ucapnya.
Selain bisnis baru yang memberikan peluang pendapatan baru, FMC menurut Niko juga mendorong operator fokus bagaimana memberikan offering layanan yang lebih baik ke pelanggan sehingga ARPU pun bisa lebih sehat.
Seperti diketahui, operator seluler Indonesia mulai bertarung menghadirkan layanan FMC yang merupakan gabungan jaringan mobile broadband dan fixed broadband agar pengguna bisa terkoneksi ke internet secara terus-menerus.
Saat ini, operator yang mulai menjalankan bisnis tersebut diawali oleh XL Axiata dengan mengakuisi sebagian besar LinkNet. Kemudian, Telkom yang sedang mempersiapkan penggabungan antara IndiHome dan Telkomsel.
Simak Video "Operator Seluler dan HP dengan Internet Terngebut di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)