Terowongan Gaza Bisa Bikin Pasukan Israel Mati Kutu

Terowongan di Jalur Gaza yang menjadi markas Hamas bisa menjadi neraka bagi militer Israel atau IDF jika benar mereka akan menggelar invasi darat. IDF hanya memiliki informasi intelijen terbatas mengenai lokasi, rute, dan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Itu karena di bawah tanah, GPS tradisional ataupun sistem pengawasan dan penglihatan malam tidak berfungsi. Terowongan semacam itu meningkatkan risiko serangan mendadak, penculikan, jebakan, dan pertarungan satu lawan satu yang berbahaya.
Hanya sedikit tentara yang dapat beroperasi di lingkungan yang sesak dan gelap ini. Singkatnya, dikutip detikINET dari Financial Times, terowongan ini dapat menetralisir keunggulan Israel dalam persenjataan, taktik, teknologi, dan organisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel perlu melakukan operasi udara dan darat intensif untuk merusak infrastruktur bawah tanah ini. Menghancurkan terowongan Gaza yang diklaim Hamas sepanjang 500 kilometer mungkin butuh berbulan-bulan serta sumber daya besar. Bahkan meski sudah banyak korban, tetap kecil kemungkinan seluruh jaringan terowongan Gaza akan hancur.
Israel sudah mempersiakan skenario itu. Banyak tentara IDF dilatih melakukan perang terowongan dasa. Lalu ada Unit Yahalom, sebuah kelompok komando elit untuk perang terowongan.
IDF juga memiliki peralatan lain untuk berperang di terowongan, seperti sistem penglihatan malam, drone dan robot, sensor darat dan udara, teknologi radio, peralatan pengeboran, dan bom penghancur bunker. Namun masalah terbesar yang dihadapi IDF adalah besarnya skala jaringan terowongan, dan tidak ada solusi jitu untuk mengatasi masalah ini.
"Dalam situasi ini, masalahnya bukan sekedar menemukan terowongan," kata John Spencer dari Modern War Institute yang dikutip detikINET dari Insider.
"Anda tidak tahu apa yang ada di bawah sana, karena Hamas menggunakan perisai manusia, karena Hamas memiliki lebih dari seratus sandera, ini secara eksponensial meningkatkan mimpi buruk bawah tanah ini," imbuhnya.
Secara ofensif, terowongan tersebut memberi Hamas kemampuan melakukan serangan mendadak terhadap pasukan IDF. Hamas dapat menggunakannya untuk muncul di dekat pasukan IDF dalam gaya perang gerilya yang benar-benar mengejutkan dan mundur dengan cepat sebelum Israel dapat membalas tembakan secara efektif.
"Muncul, menyerang, kembali turun ke tanah, hidup untuk bertempur di hari lain, pindah ke lokasi berbeda, dan menyerang mereka dari sisi lain," kata Spencer tentang bagaimana Hamas dapat menggunakan terowongan tersebut untuk menyerang, dan menyamakannya dengan lubang tikus.
Simak Video "WHO Kritik Israel soal Evakuasi 1 Juta Warga Gaza: Itu Akan Jadi Bencana!"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)