Terbang Sangat Dekat, Pesawat Luar Angkasa NASA Tangkap Suar Matahari

JAKARTA, arenagadget.id - Parker Solar Probe NASA baru saja meluncur melewati Matahari. Para ilmuwan bersemangat dengan gerakan parker Solar Probe NASA tersebut.
Parker Solar Probe datang dalam jarak 5,3 juta mil dari permukaan Matahari pukul 02.04 EDT dalam pendekatan dekat ke-13 dari Matahari atau perihelion. Dan, perihelion ini terjadi saat Matahari sangat aktif, menampilkan bintik Matahari seukuran Bumi dan baru-baru ini mengeluarkan jilatan api Matahari dan badai geomagnetik.
Parker belum pernah mengalami aktivitas seperti itu selama pertemuan jarak dekat dengan Matahari. Tapi, para ilmuwan berharap kali ini, pesawat luar angkasa mungkin akan meledak.
"Tidak ada yang pernah terbang melalui peristiwa Matahari yang begitu dekat sebelumnya. Datanya akan benar-benar baru, dan kami pasti akan belajar banyak darinya," kata ilmuwan proyek Parker Solar Probe Nour Raouafi dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins (JHUAPL), yang mengelola misi tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Ketika Parker diluncurkan pada 2018, Matahari berada di minimum Matahari, periode tenang dalam siklus Matahari 11 tahun. Tetapi aktivitas saat ini meningkat kembali ke maksimum Matahari, yang diperkirakan terjadi pada 2025, dan Matahari sudah lebih aktif daripada yang diperkirakan para ilmuwan.
Beruntung, Parker memiliki 11 perhelia yang tersisa dalam misinya bahkan setelah manuver saat ini, jadi para ilmuwan berharap beberapa akan bertepatan dengan peristiwa matahari di masa depan karena frekuensinya meningkat.
"Sementara matahari tenang, kami melakukan tiga tahun ilmu besar. Tetapi pandangan kami tentang angin matahari dan korona akan sangat berbeda sekarang, dan kami sangat penasaran untuk melihat apa yang akan kami pelajari selanjutnya," ujar kata Raouafi.
Corona adalah atmosfer terluar matahari dan target utama pengamatan Parker. Faktor lain yang membuat perihelion ini istimewa yakni akan ada sepasang mata kedua di matahari untuk memberikan lebih banyak data kepada para ilmuwan.
Solar Orbiter, sebuah proyek bersama antara NASA dan European Space Agency (ESA), akan mengamati Matahari pada waktu yang sama dengan Parker, tetapi dari jarak 58,5 juta mil (94,1 juta kilometer) setelah Solar Orbiter terbang melintasi Venus pada hari Sabtu.