Telkom Bidik Sektor Keuangan Andalkan Pemantauan dan Deteksi Kendala Jaringan
Melalui layanan digital Netmonk Prime, Telkom menyasar sektor perbankan. Netmonk Prime memungkinkan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau perbankan dapat monitoring jaringan, server, maupun Web/API lebih andal dan mudah dibandingkan cara manual.
Monitoring jaringan perbankan tersebut sangat penting guna memastikan setiap aspek operasional berjalan lancar tanpa hambatan mengingat tingginya volume transaksi dan layanan tersebut. Aplikasi bahkan memungkinkan tim IT melacak kinerja jaringan seperti kecepatan transfer data, konektivitas antar-cabang, serta status mesin ATM, dan layanan online.
Selain untuk menjaga kinerja operasional, monitoring jaringan juga berfungsi dalam aspek keamanan. Sebab, dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti percobaan serangan siber atau anomali dalam lalu lintas data.
Sebelumnya, EVP Digital Business Telkom, Komang Budi Aryasa, mengatakan, Netmonk membantu perusahaan mengidentifikasi kapan waktu terbaik meningkatkan kapasitas, sehingga bisa proaktif menjaga kualitas dan mendeteksi dini berbagai kendala jaringan.
Dia merinci dengan menggunakan Netmonk, perusahaan dapat melihat pola penggunaan jaringan secara detail, termasuk kapan peak hours dan jam-jam rendah penggunaan berlangsung.
Hal ini memungkinkan perusahaan mengatur pemeliharaan jaringan tanpa mengganggu operasional utama, dapat mencegah pemborosan dan memastikan sumber daya jaringan digunakan secara efektif dan efisien.
"Kemudian laporan dari Netmonk Prime juga membantu menentukan kapan saat yang ideal menambah kapasitas jaringan, di tengah meningkatnya pertumbuhan bisnis dan peningkatan kebutuhan kapasitas jaringan," katanya dikutip dari siaran pers yang diterima detikINET, Jumat (10/1/2025).
Secara teoritis, industri perbankan memiliki kebutuhan server sangat kompleks dan kritikal. Itu tak terlepas dari peran perbankan mengelola data dan transaksi finansial secara aman, cepat, dan andal begitu vital. Belum lagi volume transaksi yang besar dan terus meningkat kian waktu, kinerjanya dituntut sempurna. Tak mengherankan jika server jaringan yang dimiliki perbankan harus memiliki tingkat keamanan tinggi dalam menjaga transaksi juga keamanan data pelanggan terhadap peretasan atau kebocoran informasi.
Selain keamanan dan performa, server di sektor perbankan juga harus mendukung kebutuhan penyimpanan data berskala besar. Mulai dari data historis hingga data transaksi harian. Kemampuan server dalam mengelola teknologi virtualisasi dan integrasi dengan sistem lama juga sangat penting, mengingat banyak bank masih mengoperasikan sistem legacy yang memerlukan kompatibilitas tinggi.
"Kita bisa membayangkan jika server di perbankan memiliki latensi atau keterlambatan jaringan yang tinggi, betapa kondisi itu dapat memicu permasalahan serius dan mengancam reputasi suatu bank atau lembaga keuangan," tuturnya.
"Dan, semua hal tersebut dilakukan harus dengan tetap mematuhi regulasi dari otoritas seperti OJK dan Bank Indonesia. Dengan jaringan internet yang kuat dan terkelola baik, bank tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan layanan yang aman dan andal bagi nasabah," pungkasnya.
2 Cleaning Service di Gorontalo Curi 43 Modem Buat Bayar Utang
2 Cleaning Service di Gorontalo Curi 43 Modem Buat Bayar Utang
(agt/agt)