Tank Canggih NATO Berdatangan ke Ukraina, Rusia Kewalahan?

Tank tempur berteknologi canggih buatan Jerman dan Inggris, yaitu Leopard 2 dan Challenger 2, telah tiba di Ukraina. Mampukah kedatangan kendaraan perang itu membuat Rusia kewalahan menghadapi Ukraina?
Seperti diberitakan, 18 unit tank tempur Leopard 2 dikirim usai tentara Ukraina dilatih bagaimana menggunakannya. "Saya yakin tank itu akan memberikan kontribusi yang menentukan," cetus Menhan Jerman, Boris Pistorius dilansir VOA News, Rabu (5/4/2023).
Di saat bersamaan, Menhan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengumumkan di Twitter tentang kedatangan Challenger 2. Dia pun berterima kasih pada PM Inggris Rishi Sunakdan Menhan Ben Wallace. "Mesin yang fantastis ini akan segera memulai misi pertempuran mereka," tulis Oleksii.
Akan ada lebih banyak lagi tank yang dikirim ke Ukraina. Boris menyebut total bakal ada 160 unit tank dikirim negara-negara Nato untuk membantu Ukraina. Pakar menilai bantuan tank ini akan sangat menolong Ukraina.
"Saat ini tentara Ukraina berada di posisi bertahan melawan lebih dari 300 ribu tentara Rusia. Saat mereka bisa mengerahkan tank lebih baik seperti Leopard, mereka bisa menerobos dan melakukan serangan balik. Saat ini, mereka berjuang mempertahankan area Bakhmut," kata Harbe Blejean, komandan pelatihan Uni Eropa untuk tentara Ukraina.
Tapi dalam waktu dekat, Ukraina dinilai belum bisa melakukan serangan balik besar ke posisi Rusia karena jumlah tank dari barat belum memadai. "Saat ini mungkin belum memadai, tapi masih cukup signifikan. Satu atau dua batalyon bisa membuka jalan," kata Patrick Bury, pakar militer dari University of Bath.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy juga masih menunggu. "Kami masih menunggu amunisi dari partner kami datang. Kami belum bisa mengirim tentara kami yang berani ke gris depan tanpa tank, artileri dan rudal jarak jauh," katanya.
Menurut Bury, senjata baru itu harus digunakan dengan koordinasi baik agar bisa efektif menyerang Rusia. Menurutnya pertanyaannya adalah, dapatkah Ukraina melindungi, menggunakan, dan memusatkan senjata Barat sedemikian rupa sehingga dapat menembus garis pertahanan Rusia?
"Ini bukan hanya soal tank. Ini tentang kendaraan tempur infanteri lapis baja. Mereka menemani tank. Ini juga tentang peluru yang mereka butuhkan untuk senjata mereka," cetusnya.
Dengan perang sepertinya masih akan berlangsung lama, faktor penting lain adalah soal moral dari para prajurit. "Hal yang harus dicari adalah moral dan kohesi, karena Anda masih harus memiliki keinginan untuk bertarung jikalau pun dibombardir," cetus Bury. Menurutnya, tentara Ukraina mungkin lebih bersemangat dari Rusia dan hal ini bisa menentukan jalannya perang.
Simak Video "Jokowi Sebut Semua Negara Kesulitan Pupuk!"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)