• Home
  • Berita
  • Taiwan Pamer Drone Bunuh Diri untuk Peringatkan China

Taiwan Pamer Drone Bunuh Diri untuk Peringatkan China

Redaksi
Sep 01, 2023
Taiwan Pamer Drone Bunuh Diri untuk Peringatkan China
Taipei -

Ketegangan antara China dan Taiwan terus terjadi, di mana China terus ngotot menyebut Taiwan adalah provinsi yang membangkang. Taiwan pun mempersiapkan diri secara militer, dengan salah satu senjata andalan adalah drone bunuh diri.

Belum lama ini, Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan kemampuan drone bunuh diri yang bernama Chien Hsiang itu. Terlihat Chien Hsiang diluncurkkan dari kendaraan dengan roket.

Saat mencapai ketinggian yang diinginkan, digunakan mesin pendorong kecil untuk menuju ke sasaran yang dikunci dan menabraknya. Taiwan News melaporkan ada dua jenis Chien Hsiang, satu dengan sistem panduan pencitraan target untuk serangan presisi dari jauh. Satu lagi dengan sistem panduan posisi dari satelit untuk target bernilai tinggi.

Dikutip detikINET dari Asia Times, keduanya dilaporkan membawa hulu ledak dengan daya ledak tinggi. Selain itu, laporan Taiwan News mengatakan empat proyek sedang dikembangkan untuk mempersiapkan senjata baru tersebut, termasuk depot penyimpanan dan fasilitas pemeliharaan.

Laporan yang sama mencatat Chien Hsiang akan menjadi perlengkapan standar untuk brigade Pertahanan Udara dan Artileri Angkatan Udara Taiwan, dengan produksi 104 amunisi semacam itu diharapkan selesai pada tahun 2025.

Drone yang diperkenalkan pertama kali tahun 2017 itu bisa terbang maksimum selama 5 jam, dengan target bisa sampai 1.000 kilometer. Chien Hsiang bisa diprogram untuk terbang ke lokasi spesifik dan mencari targetnya sendiri di sana.

Dengan beberapa kamera, target bisa dikonfirmasi terlebih dahulu sebelum ditabrak. Varian lain dilaporkan punya kamera khusus untuk misi pengawasan target tertentu.

Menghadapi kemungkinan konflik bersenjata dengan China, drone semacam itu dinilai efektif. "Taipei harus berusaha menghalangi Beijing dengan jadi landak, hewan yang mempertahankan diri dengan memberi luka sangat parah pada predatornya sehingga perburuan tak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan. Itu harus mencakup drone satu arah yang murah dan banyak jumlahnya, mirip drone Shahed-136 Iran yang telah meraih sukses dalam konflik Timur Tengah dan Eropa," sebut peneliti dari c4isrnet.



Simak Video "Penampakan Longsor-Banjir Bandang di China yang Tewaskan 21 Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
back to top