Suka UFO? Gabung BETA-UFO Indonesia Mungkin Cocok Buat Kamu

Membicarakan penampakan benda terbang tidak dikenal alias UFO (unidentified flying object) atau BETA (benda terbang aneh/asing) di Indonesia masih menjadi hal yang kurang jamak. Karenanya ada komunitas investigator UFO yang mewadahinya.
Kebanyakan orang Indonesia, bahkan hingga saat ini masih sering mengaitkan fenomena UFO dengan makhluk gaib, santet, atau hal magis lainnya sehingga penelitian tentang UFO dianggap tidak menarik.
Pada 26 Oktober 1997, berdiri BETA-UFO Indonesia, sebuah komunitas kelompok pengamat UFO di Indonesia. Kelompok ini berusaha mendata penampakan benda terbang aneh, khususnya di Indonesia.
Fenomena-fenomena benda asing menjadi objek yang disukai komunitas ini untuk dipelajari. BETA-UFO Indonesia tidak serta-merta setuju mengenai keberadaan makhluk dari planet asing, namun akan menganalisis dan mempelajarinya terlebih dulu.
"Jadi di BETA-UFO kami menghimpun data tentang kemunculan-kemunculan UFO terutama yang ada di Indonesia. Bisa dicek di situs kami betaufo.id, itu banyak kumpulan informasi UFO," kata Mohammad Reza Wardhana, ketua BETA UFO Indonesia dalam live "Eureka! UFO Gentayangan", Senin (21/11).
Analisis yang mereka lakukan adalah analisis ilmiah sesuai dengan latar belakang dan pekerjaan anggotanya. Latar belakang anggota komunitas ini beragam, mulai dari pilot, geolog, psikolog, dosen astronomi, ahli forensik digital, dan lain-lain.
"Di BETA-UFO sendiri ada teman-teman yang concern pada studi UFO tertentu karena UFO ini pembahasan yang sangat luas. Ada yang khusus tentang asal usul, macam-macam dimensi lain, paralel universe, dan lain-lain," sebutnya.
Salah satu peristiwa yang mereka analisis adalah penemuan crop circle di persawahan kawasan Sleman, Yogyakarta, pada awal Januari 2011.
Saat itu, tim BETA-UFO ikut menganalisis apa yang sebenarnya terjadi pada batang-batang padi yang rebah dan membentuk lingkaran raksasa yang teratur dan estetis.
Berbeda paham dengan tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (kini bernama ORPA BRIN), menurut BETA-UFO, crop circle tersebut bukan buatan manusia karena ada unsur nikel di daerah yang tidak memiliki kandungan nikel sama sekali.
Selain itu, padi di sekitar area tidak patah seperti ditimpa benda berat, melainkan rebah yang biasanya disebut efek ion plasma. Namun memang kesimpulan soal siapa pelakunya hingga kini masih misteri.
Selain aktif melakukan berbagai investigasi ke tempat kejadian yang dilaporkan ada penampakan UFO, kegiatan komunitas ini antara lain pernah menerbitkan Majalah Info-UFO (hingga edisi ke-13) yang lalu berubah nama menjadi Majalah BETA-UFO (pada edisi ke-14), melakukan diskusi, menggelar seminar di berbagai kota, serta mengikuti pameran.