Smartfren Gaet Telkomsat, Pakai Starlink Buat Layani Wilayah 3T

Jakarta -

Smartfren Business berkolaborasi dengan Telkomsat, anak usaha Telkom, untuk menghadirkan layanan internet di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

Dengan memanfaatkan Starlink ini, lini bisnis operator seluler Smartfren dapat mengembangkan produk solusi teknologi satelit guna memenuhi kebutuhan bisnis yang berada di daerah pelosok tanah air.

"Kami melihat ada banyak permintaan konektivitas oleh industri yang beroperasi di wilayah 3T, namun saat ini permintaan itu tidak dapat dipenuhi dengan konektivitas berbasis serat optik," ujar Chief Enterprises Business Officer Smartfren Business, Alim Gunadi, dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikINET.

Smartfren Business kemudian bekerjasama dengan Telkomsat untuk memanfaatkan satelit Starlink dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

"Harapannya konektivitas satelit yang dikombinasikan dengan berbagai solusi milik Smartfren Business dapat membuka peluang untuk meraih pangsa pasar di sana," kata Alim.

Starlink diklaim dapat memberikan konektivitas dengan latensi yang lebih rendah, sehingga pengalaman komunikasi diklaim lebih mulus. Sebagai ilustrasi, bila menggunakan teknologi VSAT bisa memberikan latensi 700-600 ms, maka Starlink yang merupakan satelit low earth orbit (LEO) memungkinkan memberikan latensi 100 ms.

Keunggulan layanan internet berbasis satelit seperti Starlink ini dinilai cocok sebagai solusi telekomunikasi di wilayah 3T, baik dalam mengoperasikan alat pemantau dari jarak jauh, pengiriman pesan teks atau video, hingga kebutuhan lainnya.

Sebagai informasi, Telkomsat telah menjalin kerjasama eksklusif dengan Starlink sejak Juni 2022 untuk wilayah Indonesia. Telkomsat menggunakan Starlink sebagai backhaul dari produk layanan anak usaha Telkom itu.

Simak Video "detikcom Leaders Forum: Menurut Smartfren Industri Telekomunikasi Menjadi Akses Digital"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fyk)