Seram, Facebook Kabarnya PHK 12.000 Karyawan
Badai PHK akan segera menghampiri Facebook. Perusahaan yang kini berganti nama menjadi Meta itu dikabarkan akan memberhentikan 12.000 orang atau sekitar 15% dari total karyawannya.
Business Insider melaporkan Facebook akan melakukan 'quiet layoffs' sehingga tidak langsung melakukan pemecatan massal. Facebook kabarnya sudah memulai proses ini hingga beberapa pekan ke depan.
Sumber Business Insider mengatakan pekan lalu CEO Meta Mark Zuckerberg meminta manajer untuk menandai 15% anggota timnya yang dirasa 'membutuhkan bantuan' atau performanya tidak memuaskan.
Menurut proses review karyawan Facebook, seseorang yang membutuhkan bantuan kemudian dimasukkan ke dalam 'performance improvement plan' atau PIP. Begitu masuk ke dalam PIP, karyawan Facebook diberi waktu 30 hari untuk mencari posisi baru di dalam perusahaan atau keluar.
"15% itu kemungkinan akan dimasukkan ke PIP dan dikeluarkan," kata seorang karyawan Facebook dalam postingan di forum anonim Blind, seperti dikutip dari Futurism, Minggu (8/10/2022).
Tidak hanya staff, manajer di Facebook juga terancam diberhentikan. Sumber Business Insider mengatakan beberapa manajer Facebook sudah dimasukkan ke PIP dan diminta untuk mencari posisi baru.
"Kelihatannya mereka pindah tapi kenyataannya mereka dipaksa keluar," kata sumber tersebut.
Zuckerberg sendiri memang sudah memberikan indikasi akan menyetop perekrutan karyawan baru dan melakukan pengurangan pegawai dalam waktu dekat. Rencana itu disampaikan dalam rapat besar di Meta pekan lalu, untuk menghadapi pendapatan Meta yang menurun signifikan.
"Saya sebenarnya berharap kalau kondisi ekonomi bisa lebih stabil saat ini, namun dari yang kita lihat hal itu belum terjadi, jadi kita akan merencanakan sesuatu yang konservatif," jelas Zuck dalam rapat tersebut.
Pada puncaknya, nilai saham Meta bisa mencapai USD 380 per lembar. Tapi dalam setahun belakangan ini, nilai saham perusahaan telah terjun bebas hingga 60%.
Penurunan pendapatan Meta/Facebook dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain karena kondisi ekonomi global yang sedang memburuk, pendapatan Meta juga dipengaruhi oleh kebijakan App Tracking Transparency (ATT) yang diterapkan Apple, di mana pengguna bisa memilih untuk menolak memberikan datanya untuk dipantau oleh pembuat aplikasi.