• Home
  • Berita
  • Seperti Ini Planet Kita Tanpa Lapisan Ozon

Seperti Ini Planet Kita Tanpa Lapisan Ozon

Redaksi
Jun 17, 2023
Seperti Ini Planet Kita Tanpa Lapisan Ozon
Jakarta -

Sebuah studi telah menghitung seberapa besar kontribusi ozon di atmosfer terhadap kadar energi planet ini, yakni keseimbangan sinar Matahari yang diterima versus panas yang dipancarkan yang memengaruhi suhu Bumi.

Banyak hal yang memengaruhi hal ini, dan ternyata jika ozon dihilangkan, Bumi kemungkinan akan menjadi lebih dingin. Penelitian ini menggunakan model iklim Bumi yang menggambarkan bagaimana energi dipengaruhi oleh berbagai komposisi atmosfer.

Dengan mengurangi jumlah ozon, mereka menemukan bahwa suhu rata-rata planet juga turun. Pada ozon yang hampir nol, planet ini akan menjadi 3,5°C lebih dingin dibandingkan sekarang, suhu yang mendekati suhu selama zaman es terakhir. Persyaratan dalam model penelitian adalah bahwa jumlah karbon dioksida tetap sama.

Jumlah energi, pada tingkat paling dasar, bekerja seperti ini: Matahari memanaskan Bumi, dan planet kita memancarkannya kembali ke luar angkasa. Tapi, tidak semua energi terpancar keluar. Lautan, tanah, dan atmosfer menyerap sebagiannya, membuatnya terperangkap dan memancarkan sisanya.

Tapi komposisi atmosfer mempengaruhi seberapa banyak panas yang terpancar dari permukaan lepas kembali ke angkasa. Gas rumah kaca khususnya sangat efisien dalam memerangkap panas. Hal ini menyebabkan krisis iklim yang sedang berlangsung.

Ozon secara teknis adalah gas rumah kaca, tetapi pengaruhnya sebagai negatif atau positif untuk jumlah energi sangat bergantung pada tempatnya. Jelas, lokasi terbaiknya ada di lapisan ozon. Terletak di stratosfer sekitar 50 kilometer, ozon melindungi kehidupan di Bumi dari sinar ultraviolet berbahaya dari Matahari.

Pada jarak 20 kilometer, lapisan ini berdampak buruk karena menyerap panas dan bertindak sepenuhnya sebagai gas rumah kaca. Pada ketinggian yang lebih rendah, ozon buruk bagi permukaan tanah karena berperan dalam pembentukan kabut asap.

Ozon tidak bisa disebut berdampak baik atau jahat. Sekarang, mengingat fakta bahwa kita telah menghancurkan sebagian besar lapisan ozon selama abad terakhir, kalian mungkin berpikir itu adalah kabar baik untuk krisis iklim. Namun di sisi lain, kasus kanker kulit mungkin meningkat. Tetapi apakah kita mungkin mencegah krisis iklim yang lebih buruk? Sama sekali tidak.

Bahan kimia perusak ozon seperti chlorofluorocarbons, puluhan ribu kali lebih kuat dalam menjebak panas daripada karbon dioksida. Penggunaan ini dilarang sejak 1987 melalui kebijakan Protokol Montreal, dan setiap negara di dunia menganggap serius bahaya itu.

Pelarangan zat tersebut cukup berkontribusi memulihkan lapisan ozon dan menunda pencairan es di Kutub Utara. Jadi, kita mungkin berada dalam krisis iklim yang lebih parah jika dunia tidak berupaya menyelamatkan lapisan ozon.



Simak Video "Nigeria-Indonesia Diprediksi Terdampak Panas Ekstrem"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/asj)
back to top