Semai Kapur Tohor untuk Modifikasi Cuaca di RI Bukan Pertama Kali

Indonesia melakukan penyemaian kapur tohor untuk atasi polusi udara yang buruk di Jabodetabek. Penggunaan kapur tohor ini bukan yang pertama kalinya. Ini dijelaskan oleh Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN Budi Harsoyo.
Kepada detikINET, melalui pesan singkat pada Senin (28/8/2023), Budi mengatakan bahwa penggunaan kapur tohor pernah diterapkan saat operasional TMC mengatasi bencana Karhutla pada tahun 2019.
"Yang saat itu juga cukup masif karena El Nino juga. Saat itu penggunaan kapur tohor terbukti cukup efektif untuk menipiskan kabut asap dan membuka layer akibat kabut asap karhutla yang cukup tebal," ujarnya.
Kapur tohor akan bereaksi mengeluarkan panas apabila bertemu dengan air. Menurut riset yang pernah dilakukan oleh Siswanto et al (2022), profil kelembaban udara permukaan akan mencapai maksimal pada pukul 7 pagi.
Oleh karenanya, penggunaan bahan semai kapur tohor untuk tujuan modifikasi cuaca hanya bisa dan boleh dilakukan pada pagi hari. Sebab, saat kelembaban udara di lapisan permukaan mencapai titik maksimal adalah di pagi hari.
"Dalam operasional TMC kali ini, kami baru 1 kali menggunakan bahan semai CaO (tgl 25 Agustus pagi) saat kondisi RH di lapisan permukaan cukup tinggi kelembabannya," tutupnya.
Simak Video "Disebut Bakal Kurangi Polusi Jakarta, Berikut Cara Kerja Modifikasi Cuaca"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/ask)