Sekjen PBB: Bumi Membara, Perubahan Iklim Tak Terkendali

Untuk tiga hari berurutan sampai Rabu (5/7), planet Bumi mengalami suhu tertinggi. Rekor lainnya, Bumi mengalami minggu terpanas. Fenomena itu membuat Sekjen PBB Antonio Guterress menyebut bahwa perubahan iklim sudah di luar kontrol.
"Jika kita terus menunda langkah-langkah utama yang diperlukan, saya pikir kita sedang bergerak ke situasi bencana, seperti yang ditunjukkan oleh dua rekor suhu terakhir, itu" kata dia seperti dikutip detikINET dari Euro News.
Di hari Rabu, suhu rata-rata Bumi tetap berada pada rekor tertinggi tak resmi, 17,18°C, yang ditetapkan sehari sebelumnya. Dan untuk periode tujuh hari yang berakhir Rabu itu, suhu rata-rata harian 0,04°C lebih tinggi daripada minggu mana pun dalam 44 tahun pencatatan.
Data ini dikumpulkan Climate Reanalyzer dari University of Maine, yang menggunakan data satelit dan simulasi komputer untuk mengukurnya. Adapun lembaga resmi The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang angkanya dianggap standar emas dalam data iklim, agak meragukannya.
Kampus itu menggunakan model yang oleh NOAA disebut tak cocok sebagai pengganti suhu aktual dan catatan iklim. Badan tersebut memantau suhu global dan catatan setiap bulan dan setiap tahun, bukan tiap hari.
"Meski NOAA tak bisa memvalidasi metodologi atau kesimpulan dari analisis University of Maine, kami menyadari bahwa kita berada dalam periode hangat karena perubahan iklim. Dikombinasi El Nino dan kondisi musim panas yang panas, kami melihat rekor suhu permukaan yang hangat tercatat di banyak lokasi di seluruh dunia," sebut NOAA.
Walau angkanya tidak resmi, banyak ilmuwan setuju bahwa perubahan iklim kian gawat. Gelombang panas lebih sering dan lebih intens mengganggu kehidupan di seluruh dunia dan mengancam jiwa.
Tempat-tempat yang panasnya berbahaya termasuk Jingxing, China, yang tembus lebih dari 43 derajat C. Bahkan Antartika luar biasa hangat, dengan suhu di sebagian besar benua mencapai 4,5 derajat C di atas normal minggu ini.
"Ini adalah satu lagi pengingat akan tren peningkatan tak terhindarkan yang hanya akan dihentikan oleh tindakan tegas untuk melepaskan diri dari bahan bakar fosil, berinvestasi di alam, dan mencapai emisi net zero," kata Katharine Hayhoe, ilmuwan di Texas Tech.
Simak Video " Aktivis Perubahan Iklim Blokir Rute Utama di Bawah Pegunungan Alpen"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)