Sejak X Milik Elon Musk, Hoax Semakin Merajalela
![Sejak X Milik Elon Musk, Hoax Semakin Merajalela](https://arenagadget.id/assets/uploads/2023/09/sejak-x-milik-elon-musk-hoax-semakin-merajalela-logo-x-raksasa-hiasi-gedung-markas-twitter-san-francisco-1.jpeg)
Hoax dan disinformasi lebih merajalela semenjak Twitter, yang kini berganti nama menjadi X, diambil alih Elon Musk.
Seorang ilmuwan dari Queensland University of Technology, Timothy Graham, mengatakan bahwa X belum bekerja maksimal dalam memoderasi konten, dan belum siap menghadapi penyebaran disinformasi.
Selama beberapa tahun belakangan, Graham melakukan pelacakan terhadap disinformasi dan aktivitas bot di berbagai media sosial termasuk X. Baru baru ini, ia bersama rekannya, Kate FitzGerald, menganalisis 1 juta tweet terkait debat utama Partai Republik yang berjalan bersamaan dengan wawancara Donald Trump pada 24 Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analisis ini dilakukan dengan bantuan sebuah tool bernama Alexandria Digital. Dengan tool ini, Graham dibantu dalam memonitor dan mengidentifikasi penyebaran disinformasi dan hoax.
Mereka menemukan lebih dari 1.200 akun X menyebarkan klaim salah sekaligus tidak akurat bahwa Trump telah memenangkan pemilihan presiden di tahun 2020. Selain itu, mereka juga menemukan 1.305 akun bot.
"Kita melihat akun-akun yang ikut berdiskusi terkait topik debat dan wawancara tersebut. Mereka memposting konten atau tautan yang sama berulang-ulang dalam waktu lima detik. Bila dua akun melakukannya sebanyak lima kali, kami mengidentifikasi ini sebagai akun otomatis," ujar Graham seperti yang dikutip detikINET, Rabu (13/9/2023).
Sebuah bot jaringan tertangkap telah terhubung dengan akun MediaOpinion19. Akun tersebut dibuat September tahun lalu dan telah melakukan tweet sebanyak 662 kali dalam sehari, alias sekali setiap dua menit. Graham dan FitzGerald juga menemukan bahwa kelompok akun bot pro Trump tertaut pada situs web berita palsu.
FitzGerald mengatakan akun tersebut masih aktif bahkan setelah lama mereka mengidentifikasinya. Ini adalah sebuah bukti bahwa X belum bertindak terkait aktivitas bot dan membiarkan disinformasi dan hoax tersebar.
"Twitter atau X tidak melarang bots yang kami identifikasi. Ada satu atau dua yang ditangguhkan, tapi yang lainnya masih ada," ujar FitzGerald.
Parahnya lagi, banyak dari kelompok hiperpartisan yang menyebarkan disinformasi telah mendapatkan verifikasi centang biru, mengingat sistem baru yang diterapkan Musk membolehkan pengguna membayar untuk verifikasi centang biru di X.
Sungguh ironi, mengingat Musk dulu sesumbar bahwa alasan ia mengambil alih Twitter karena ingin menyingkirkan bot. "Bila Twitter kami sukses, kami akan melawan bot spam atau mati!" ujar Musk di Twitter kala itu.
Ia juga mengklaim telah sukses mengeliminasi 90% scam. Namun nyatanya, akun scam masih berkeliaran bebas, bahkan beberapa diantaranya memiliki verifikasi centang biru.
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Membaca Langkah Elon Musk yang Terus Bikin Fitur Baru di X"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)