• Home
  • Berita
  • Segitiga Bermuda Pasifik, 'Laut Setan' Mengerikan yang Sulit Dijelaskan

Segitiga Bermuda Pasifik, 'Laut Setan' Mengerikan yang Sulit Dijelaskan

Redaksi
Jul 12, 2023
Segitiga Bermuda Pasifik, 'Laut Setan' Mengerikan yang Sulit Dijelaskan
Jakarta -

Segitiga Bermuda bukan satu-satunya tempat misterius di tengah samudra. Ada sejumlah lokasi serupa di perairan Bumi yang dianggap mengerikan, The Devil's Sea yang juga dikenal sebagai Dragon Triangle termasuk salah satunya.

Sama seperti Segitiga Bermuda, The Devil's Sea yang berarti Laut Setan dan Dragon Triangle atau Segitiga Naga, adalah salah satu mimpi buruk para pelaut di perairan seluruh dunia.
Kawasan ini juga disebut sebagai Segitiga Bermuda Pasifik, karena posisinya yang persis berseberangan dengan Segitiga Bermuda dan kesamaan fenomena misterius kawasan tersebut dengan Segitiga Bermuda.

Terletak di dekat pantai Jepang di Samudra Pasifik, Laut Setan (Ma-no Umi dalam bahasa Jepang) adalah salah satu dari dua belas Vile Vortices di Bumi. Vile Vortices adalah area di permukaan Bumi yang mengalami anomali alami karena medan elektromagnetik alami planet ini lebih kuat di bagian ini daripada tempat lain di dunia.

Sesuai sebutannya, seperti dikutip dari Marine Insight, Segitiga Naga memanjang sebagai segitiga antara Jepang dan Kepulauan Bonin, termasuk sebagian besar Laut Filipina. Secara geografis, segitiga tersebut terletak di sekitar Miyake, pulau Jepang yang terletak sekitar seratus kilometer di selatan Tokyo. Namun, lokasi pasti Laut Setan masih diperdebatkan karena beberapa laporan menyatakan jarak yang berbeda ke daerah tersebut.

Beberapa laporan menyatakan bahwa jaraknya 110 km dari wilayah pantai timur Jepang, sementara yang lain mengklaim Laut Setan terletak di dekat Iwo Jima, Pulau Gunung Berapi Jepang yang jaraknya hampir 1.200 km dari pantai Jepang. Karena Laut Iblis tidak secara resmi dimasukkan ke dalam peta, ukuran sebenarnya dan garis keliling perairan itu masih belum diketahui.

Laut Setan menjadi pemberitaan selama beberapa dekade karena insiden hilangnya kapal yang tidak dapat dijelaskan. Konon, area perairan ini membuat kapal terkuat sekalipun menghilang bersama dengan awaknya.

Peristiwa Laut Setan Paling Terkenal

Dalam legenda Laut Setan paling terkenal, diceritakan bahwa penakluk Kubilai Khan, Khan Agung kelima dari Kekaisaran Mongol dan cucu Jenghis Khan, mencoba membuat jalan pintas ke Jepang pada tahun 1274 dan 1281 Masehi. Namun, dalam kedua upaya tersebut, ia gagal menginvasi negara tersebut setelah kehilangan kapalnya beserta 40 ribu awak di area segitiga ini. Berdasarkan laporan, kapal hilang karena topan dahsyat.

Ketika Kubilai Khan dan pasukannya membatalkan rencana menginvasi Jepang, orang Jepang percaya bahwa Tuhan mengirimkan topan untuk menyelamatkan mereka dari musuh. Belakangan, ditemukan bukti-bukti yang memperkuat kebenaran di balik legenda tersebut. Para penyelam dan arkeolog kelautan menemukan sisa-sisa armada Mongol di wilayah tersebut.

Kisah lain yang beredar menceritakan penampakan seorang wanita misterius yang berlayar dengan kapal di Laut Setan pada awal tahun 1800-an. Konon, kapal tersebut mirip dengan peralatan tradisional Jepang untuk membakar dupa. Namun, tujuan dan identitas kapal tersebut masih menjadi misteri.

Di abad selanjutnya, pada 1940-an hingga 1950-an, sejumlah kapal penangkap ikan dan lebih dari lima kapal militer hilang di daerah yang terletak di antara Pulau Miyake dan Iwo Jima.
Akibatnya, Jepang mengirimkan kapal penelitian bernama Kaio Maru No.5 pada tahun 1952 untuk menyelidiki kapal-kapal yang sebelumnya hilang tanpa jejal di Segitiga Naga.

Namun, kapal penelitian dengan 31 awak kapal di luar negeri itu juga menemui takdir yang sama dengan kapal-kapal sebelumnya yang masuk ke Laut Setan. Bangkai kapal Kaio Maru No.5 kemudian ditemukan, namun keberadaan awak kapal tidak pernah terdengar.

Menyusul kejadian ini, pemerintah Jepang menyatakan daerah ini berbahaya untuk pelayaran laut dan pengangkutan barang. Apalagi, akibat kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, segala upaya untuk mengungkap fakta di balik misteri itu pun urung sama sekali.

Selanjutnya: Penjelasan Ilmiah Misteri Laut Setan

Penjelasan Ilmiah Misteri Laut Setan

Seperti mitos Laut Setan yang dipopulerkan melalui legenda, ada juga hipotesis, termasuk penjelasan ilmiah yang mencoba memecahkan misteri tersebut. Berbagai upaya juga dilakukan untuk memahami kebenaran di balik apa yang disebut fenomena paranormal itu.

Ilmuwan seperti Ivan Sanderson berpendapat bahwa arus panas dan dingin yang melintasi Vile Vortice inilah yang menyebabkan hilangnya kapal di Laut Setan. Menurutnya, arus tersebut mengakibatkan gangguan elektromagnetik yang menjebak kapal-kapal yang melintas.

Hipotesis lain menyatakan bahwa gunung berapi bawah laut di daerah tersebut yang menyebabkan hilangnya kapal. Letusan dari gunung berapi ini bisa memicu kecelakaan seperti itu, memperkuat cerita tentang naga yang menghisap kapal dan awaknya ke kedalaman samudra.

Karena gunung berapi bawah laut dan aktivitas seismik, menurut para ilmuwan kelautan, pulau-pulau di daerah tersebut sering menghilang secara tiba-tiba, sementara yang baru muncul dengan kecepatan yang sama.

Penelitian ilmiah lainnya mengklaim bahwa anomali yang diyakini terjadi pada Segitiga Naga adalah hasil dari fenomena lingkungan. Para peneliti berpendapat bahwa daerah tersebut memiliki keberadaan hidrat metana di dasar laut.

Ketika gas metana hidrat atau klatrat metana meledak, gelembung akan terbentuk di permukaan air karena endapan seperti es terpisah dari dasar lautan pada saat ledakan. Aktivitas tersebut dapat mengganggu daya apung dan menghancurkan sebuah kapal bahkan tanpa meninggalkan jejak.

Namun, pada tahun 1989, penulis Amerika dan ahli teori aktivitas paranormal Charles Berlitz menulis sebuah buku berjudul 'Dragon Triangle setelah penelitian mendetail tentang aktivitas paranormal di Laut Setan. Menurutnya, kecelakaan yang melibatkan lima kapal militer Jepang di segitiga tersebut, akibat sifat laut yang 'jahat' dan telah mengakibatkan kematian lebih dari 700 juta orang.

Belakangan, penulis lain bernama Larry Kusche mempertanyakan argumen Charles yang membenarkan Laut Setan adalah wilayah mitos yang penuh dengan aktivitas paranormal; Larry Kusche menerbitkan buku berjudul The Bermuda Triangle Mystery Solved in the year 1995. Dalam karyanya, Kusche menolak kisah hilangnya kapal perang Jepang, dengan alasan kapal yang hilang adalah kapal nelayan.

Dalam bukunya, Kusche juga mengklaim bahwa kapal penelitian yang dikirim oleh Jepang hanya berisi 31 awak kapal, berbeda dengan 100 orang yang disebutkan oleh Charles dan kapal tersebut malah karam, bukannya hilang sama sekali.

Dia berargumen bahwa kapal penelitian itu dirusak oleh gunung berapi bawah laut pada bulan September 1952. Sisa-sisa reruntuhannya diambil oleh Jepang beberapa tahun yang lalu yang selanjutnya menolak klaim Charles.

Segitiga Bermuda Pasifik mungkin tunduk pada banyak teori dan anggapan. Namun terlepas dari bukti ilmiah dan aura mistis yang mengelilingi arena samudera, keberadaannya yang misterius merupakan kesaksian bahwa fenomena tertentu di dunia, berada jauh di luar kendali manusia.

(rns/rns)
back to top