Sebelum Running Watch, Garmin Dulunya Kembangkan GPS
Garmin mengenang perjalanan awal membangun perusahaan. Sebelum membuat running watch atau jam tangan sporty, Garmin terlebih dahulu mengembangkan GPS untuk kebutuhan bidang aviasi dan militer. Hal ini diungkapkan oleh Rian Krisna Marketing Communication Garmin Indonesia dalam acara 'Forerunner 20th Anniversary: Evolusi Forerunner'.
"Perjalanan Garmin di dunia pertama kali di bidang pernavigasian. Dulu di Indonesia kenal Garmin dengan navigasi mobil," ujar Rian di Jakarta, Kamis (14/4/2023).
"Pertama GPS-nya dipakai military, GPS bentuknya harus dibopong, gede banget, sangat tidak mobile. Pada saat ini Garmin mengambil peranan tapi tidak signifikan. Kita by time meng-update device kita sehingga 2003 muncul device pertama kita," sambungnya.
Device ini bermula ketika salah satu engineer Garmin dan pegiat lari Claudette Steveson menggunakan GPS device yg dikaitkan ke tangan untuk kebutuhan olahraga. Mereka terkejut karena bisa mengukur berbagai hal seperti jarak, kecepatan, ketinggian hingga lokasi dengan akurat. Temuan ini yang menciptakan device pertama Forerunner 201.
"Pada saat itu, GPS model jam bertahan 14 jam. 2008 kami memperkenalkan forerunner 405. 2009, Garmin memperkenalkan jam mode triathlon. Sudah water resistant 50 meter dilengkapi sensor 310XT," ucap Ria.
Di tahun 2011-2018, Garmin berupaya mengembangkan running watch yang makin canggih, berbasis sains. Contohnya, di 2014 ada Forerunner 920XT yang pertama kali dilengkapi bluetooth untuk terkoneksi dengan perangkat lain. Kemudian di 2015, pertama kali di era ini adanya optical heart rate yang muncul di Forerunner 235.
"2022 lahir produk teknologi lebih mutakhir. Solar charging technology di Forerunner 255/955. 2023, perayaan kami 20 tahun Forerunner, ada spesial collection 965/265 yang memakai layar AMOLED," tandasnya.
Simak Video "Intip Kecanggihan Jam Garmin Forerunner Terbaru"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fyk)
