Rusia Gagal Serang Ukraina dengan Ratusan Drone Iran

Pada bulan Mei, Rusia melancarkan serangan drone besar-besaran ke Ukraina. Akan tetapi serangan itu dianggap tidak berhasil dan kurang efektif dalam memperlemah Ukraina.
Seperti dikutip detikINET dari Newsweek, Rusia mengerahkan sekitar 300 drone Shahed buatan Iran di bulan Mei kemarin. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, itu adalah serangan drone paling intens yang terjadi selama perang antara Rusia dan Ukraina.
Tujuan Rusia khususnya adalah untuk memaksa Ukraina menghabiskan rudal pertahanan udara untuk mencegat drone itu. Akan tetapi, serangan itu dianggap gagal karena Ukraina berhasil merontokkan setidaknya 90% drone Iran menggunakan sistem pertahanan udara yang murah dan sudah lama umurnya, dan juga memakai jamming.
"Ukraina bisa menetralisir setidaknya 90% drone yang datang menyerang, kebanyakan dengan senjata pertahanan udara lama dan lebih murah dan jaming elektronik. Rusia juga sepertinya berusaha meneteksi dan menyerang tentara Ukraina di belakang haris depan. Namun, Rusia tetap tidak efektif dalam menembak target dinamis," sebut Kemenhan Inggris.
Rusia dilaporkan menerima cukup pasokan dari Iran untuk meluncurkan drone serang Shahed hampir tiap hari ke Ukraina. Iran sendiri membantah bahwa mereka memasok drone tersebut ke Rusia.
Selain untuk intimidasi warga Kyiv, Moskow mungkin menggunakan serangan drone ini untuk memaksa Kyiv memakai amunisi berharga untuk menembaknya serta mengetahui letak pertahanan udara Ukraina. Akan tetapi tujuan ini dianggap tidak tercapai.
Drone Shahed harganya kira-kira 20 kali lebih rendah dari rudal dan dirasa cukup murah bagi Rusia. Drone ini diproduksi di Iran. Ukraina telah memperingatkan Iran bahwa akan ada konsekuensi jika mereka memasok persenjataan udara ke Moskow.
Simak Video "Zelenskyy: Ada Sanksi Baru Bagi Penyokong Industri Militer Rusia"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)