• Home
  • Berita
  • Riset Ungkap Kebijakan WFO Saat Ramadan: Tua di Jalan

Riset Ungkap Kebijakan WFO Saat Ramadan: Tua di Jalan

Redaksi
Apr 21, 2023
Riset Ungkap Kebijakan WFO Saat Ramadan: Tua di Jalan
Jakarta -

Kebijakan work from office (WFO) kembali diterapkan perusahaan dan instansi pemerintahan usai tiga tahun karena kebijakan pembatasan kegiatan karena merebaknya COVID-19. Bagaimana penerapan WFO pada bulan Ramadan?

Pacmann, startup pengembangan algoritma machine learning, melakukan analisis bersama dengan data scientist Microsoft untuk mengungkap kebijakan WFO ini mempengaruhi mobilitas para pekerja kantoran.

Dalam melakukan analisis ini, mereka mengambil data waktu perjalanan yang dikumpulkan dengan mengambil waktu penuh secara real time dari tiap titik pusat kecamatan di Jabodetabek ke lima proxy kantoran, yakni Thamrin, SCBD, Kuningan, Blok M, dan TB Simatupang.

Data lainnya juga mengacu pada setiap 15 menit dari pukul 07.00 - 10.00 dan sebaliknya dari proxy tempat kerja ke centroid kecamatan dari pukul 16.00 - 20.00 menggunakan Here Maps API. Adapun, data itu berdasarkan pekan ke-3 bulan Ramadan selama hari kerja dan jam berangkat/pulang dalam Waktu Indonesia Barat (WIB) agar data yang dianalisis bersifat representatif.

Hasilnya menunjukkan bahwa bahwa secara rata-rata, mayoritas durasi perjalanan (baik pulang maupun pergi) berkisar antara 30-120 menit dengan tendensi (median) 75 menit. Namun, terdapat beberapa daerah yang durasi pulang/perginya di atas 2 jam, di antaranya kecamatan Nanggung, Sukajaya, Pamijahan dan Tanjungsari, yang masuk ke dalam daerah administrasi Kabupaten Bogor.

Durasi perjalanan pada beberapa variasi jam berangkat maupun jam pulang memiliki deviasi yang kecil. Secara umum, durasi perjalanan di seluruh kecamatan cenderung sama baik ketika berangkat pada pukul 7.00 atau 10.00, dan tidak banyak perbedaan. Namun, durasi perjalanan pulang paling tinggi terjadi jika pulang pada pukul 17.00 (rata-rata jam pulang kantor yang dipercepat agar bisa berbuka di rumah).

Selain itu, ada pola berbeda untuk tiap kecamatan. Ada yang berangkat lebih pagi akan lebih cepat (beating the rush hour) namun ada pula yang lebih siang justru lebih cepat. Pun berbeda untuk tiap proxy kantor.

"Dalam melakukan analisis tren ini, tentunya dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pengaturan jam kerja karyawannya. Dengen mengetahui durasi perjalanan yang optimal untuk setiap titik kantor proxy, perusahaan dapat mengatur jam kerja karyawannya agar lebih efisien, misalnya dengan memberikan pilihan waktu berangkat yang fleksibel untuk menghindari kerumuman atau waktu-waktu padat," tutur Data Analyst di Pacmann, Erisha Aryanti, dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Data Scientist Microsoft, Nurvirta Monarizqa, mengungkapkan secara umum dari analisis ini ditemukan bahwa ternyata ketika rush hour (7-10 pagi dan 4 sore - 8 malam).

"Tipikal waktu tempuh dari titik tengah kecamatan ke proxy kerja adalah 25% lebih lama daripada tidak ada traffic, dan 50% lebih lama ketika sedang macet-macetnya", kata Monarizqa.

Sehingga apabila dari rumah ke tempat kerja tanpa traffic butuh waktu 40 menit, siap-siap waktu tempuh rush hour nya menjadi 50 menit, dan waktu tempuh ketika macet-macetnya menjadi 60 menit.

Namun, penambahan waktu tempuh ini berbeda untuk tiap kecamatan dan proxy kantor.

Jika bekerja di Blok M atau TB Simatupang misalnya, waktu yang harus ditambahkan ke perjalanan ketika rush hour atau macet akan relatif lebih sedikit dibandingkan rekan yang kerja di SCBD atau Kuningan.

Jika tinggal di kecamatan Nanggung, atau Sukajaya, Bogor, misalnya, pertambahan ketika rush hour dan macet hanya kurang dari 20% saja karena waktu tempuhnya sendiri tanpa macet sudah cukup lama.

Namun, apabila tinggal di Pesanggrahan Jakarta Selatan, Pondok Aren Tangerang Selatan, Taman Sari Jakarta Barat, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Jatinegara Jakarta Timur, atau Kebayoran Lama Jakarta Selatan, maka siap-siap untuk menambah lebih dari 60% waktu tempuh saat rush hour dan lebih dari 100% waktu tempuh di kala macet.

"Jadi, apakah menjadi pertimbangan Anda untuk pindah rumah atau tempat kerja?" tanya Mona.



Simak Video "Muncul Petisi Karyawan Amazon Minta Batalkan Aturan WFO"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/agt)
back to top