Review God of War Ragnarok, Pertarungan Terakhir Kratos

Ada awal yang mengakhiri, begitu pula dengan God of War Ragnarok. Game ini seperti jadi penutup manis untuk kisah Dewa Perang bernama Kratos.
God of War Ragnarok adalah sekuel dari God of War yang dibesut oleh developer Santa Monica Studio pada 2018. God of War saat kemunculannya menjadi primadona untuk seluruh gamer.
Tidak heran mengapa sekuel God of War Ragnarok ini nge-hype betul saat peluncurannya November 2022. Sebab, para penggemarnya tentu penasaran seperti apa kelanjutan kisah perjalanan Kratos dan Atreus.
Seperti seri-seri God of War sebelumnya, God of War Ragnarok ini tetap menghadirkan aksi seru dari mitologi Nordik yang dikemas sedemikian rupa. Tapi untuk kali ini, ada juga sisi sentimentil diselipkan selama game.
God of War Ragnarok itu berlatar tiga tahun setelah seri pertama. Kali ini Kratos dan Atreus memilih untuk hidup damai di Midgard.
Tapi, Kratos dan Atreus rupanya tidak bisa beristirahat begitu saja dari peperangan. Karena akhir cerita God of War sudah mengusik ketenangan para Dewa Nordik, terutama Odin dan Thor.
Impian Kratos untuk membesarkan Atreus secara wajar tinggal impian. Di awal game ini, Anda bahkan akan langsung Thor dan Odin. Tapi itu baru permulaan, karena jalan cerita yang akan dilalui selama gim ini lebih menarik.
Bagaimana kehidupan masa lalu Kratos dan Atreus turut mempengaruhi God of War Ragnarok secara keseluruhan. Visual yang ciamik makin menambah manis cerita di game kali ini.
Suara yang dihasilkan pun lebih menggelegar, terutama saat adegan pertarungan. Apalagi pengisi suara dilakukan oleh tokoh-tokoh terkenal seperti Christopher Judge (Kratos), Richard Schiff (Odin), Ryan Hurst (Thor), dan Deborah Ann Wolf (Laufey, ibu Atreus dan istri kedua Kratos),
Secara visual, sudah pasti akan menyegarkan mata, terutama ketika dimainkan di konsol PS5. Satu hal yang menarik dari God of War Ragnarok ini adalah bagaimana gamer diajak juga bermain sebagai Atreus.
Ini jadi pengalaman baru karena gamer akan coba menjadi Atreus dan mencoba berbagai kemampuan yang telah dipelajarinya. Namun, karena masih mudah, sifat egois Atreus masih tinggi.
Di game ini, combat system ala Dark Souls masih dipertahankan karena Anda harus melakukan attack, dodge dan parry. Untuk kali ini Kratos tidak bertarung sendirian karena ditemani companionnya seperti Atreus, Mimir, Sindri, Bro, dan Freya.
Di game ini juga, Santa Monica Studios memperkenalkan beberapa wilayah baru dan juga lokasi yang sudah digunakan di seri pertama. Ada juga namanya 9 Realms alias 9 Dunia yang menghadirkan jalan cerita yang berbeda.
Salah dunia baru di game ini adalah Svartalfheim, dunia para Dwarf yang bertugas untuk menempa senjata perang para dewa.
Selain berbagai senjata baru yang sangat menarik, perisai yang dipakai oleh Kratos tak lagi fokus bertahan atau memantulkan serangan.
Ada lebih dari satu pilihan, perisai kini punya kontribusi penting dalam menyerang, termasuk musuh dalam jumlah banyak. Beberapa kondisi mengharuskan Kratos menyerang hanya pakai perisai, biasanya untuk mematahkan serangan lawan yang berakibat fatal.
Adanya senjata baru juga bisa membuat Kratos bisa melakuka gaya serangan yang lebih variatif. Bos-bos yang ada di game ini sangat bervariasi kesulitannya.
Anda mengira Thor dan Odin sebagai bos terakhir paling sulit dihadapi? Buat penulis, bos tersulit adalah Gna, ratu-nya Bangsa Valkyrie.
Penulis sudah mencoba menghadapi Gna dalam berbagai level permainan, dan kesulitan sama saja. Nah, bagi Anda pecinta game RPG atau Adventure, God of War Ragnarok ini begitu menarik untuk diikuti.
Selain bisa menuntaskan cerita utamanya, Anda juga bisa menjalani beberapa cerita sampingan demi melengkapi permainan ini.
Side story tidak seperti di God of War sebelumnya, kali ini diberikan cerita masing-masing yang berfokus pada companion tertentu. Selain itu ada juga cutscene, yang membuat side content menjadi lebih menarik.
Kesimpulan
Setelah menuntaskan gim ini selama 36 jam, penulis merasa God of War Ragnarok adalah penutup yang manis untuk cerita Nordik ini. Para penggemar disajikan pengalaman bermain yang 'wah' sedari awal hingga akhir, dari segi cerita dan grafis.
Apalagi jika dimainkan di PS5 dan TV yang punya teknologi terkini, maka Anda serasa ikut dalam pertarungan bersama Kratos dan Atreus.
Maka penulis bisa menjamin bahwa Anda tidak menyesal untuk merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli game ini, baik versi disc maupun online. Untuk saat ini versi digital deluxe edition dibanderol Rp 1,179 juta.
(mrp/asj)