Review Fujifilm X-S20, Kamera Fleksibel Berkinerja Tinggi

Jika dilihat dari bentuk kamera ini yang compact dan simple saja, mungkin banyak orang merasa kamera ini kamera untuk pemula. Tapi, setelah mempelajari dan mencobanya, fotografer/videografer mungkin baru akan menyadari bahwa kamera ini tergolong kamera yang canggih dan cukup lengkap fitur foto dan videonya.
review fujifilm xs20 Foto: Dok. Enche tjin |
Fujifilm X-S20 termasuk sistem Fujifilm X bersensor X-Trans 26MP APS-C yang bisa bertukar ganti lensa, dan merupakan kamera generasi kedua dari seri X-S yang dirancang untuk fotografer dan content creator yang membutuhkan kamera yang ringkas tapi berkinerja tinggi.
Kamera ini menggunakan processor generasi ke-5, setara secara teknologi dengan kamera yang kelasnya lebih tinggi seperti Fujifilm X-T5 dan Fujifilm X-H2.
Processor generasi baru ini memungkinkan berbagai keuntungan dibandingkan dengan pendahulunya X-S10, diantaranya meningkatkan resolusi foto terutama di ISO rendah, kinerja kecepatan foto berturut-turut mencapai 8fps dengan buffer yang lebih lapang.
Sistem autofokus juga meningkat, saat ini bisa mendeteksi lebih banyak subjek foto seperti hewan, otomotif, pesawat terbang dan kereta api. Di mode Auto, deteksi subjek bisa di set secara otomatis. Kamera akan memilih sendiri jenis subjeknya tanpa kita harus repot menggantinya.
Dengan processor baru yang efisien ditambah dengan penggunaan baterai NP-W126 yang lebih besar, creator dapat memotret atau merekam video kurang lebih dua kali lipat lebih banyak dan lama daripada X-S10.
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
Selain processor dan baterai baru, ada dua peningkatan lain yang menonjol saat saya menguji kamera ini. Pertama adalah layar monitor yang resolusinya meningkat dari 1 juta titik menjadi 1.84 juta titik, hampir dua kali lipat dari layar X-S10.
Layar yang lebih detail dan tajam memudahkan untuk komposisi dan me-review foto. Sayangnya jendela bidik beresolusi sama dengan kamera pendahulunya X-S10 yaitu 2.3 juta titik dengan perbesaran 0.62x.
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
Peningkatan kedua adalah slot memory card sudah mendukung memory UHS-II, sehingga mempercepat kinerja saat memotret berturut-turut. Dengan kombinasi processor dan kartu UHS-II yang cepat, kita bisa memotret terus menerus dengan format JPG atau compressed RAW sampai ribuan foto tanpa ada perlambatan, sangat ideal untuk foto olahraga dan satwa.
Jembatan antara pemula dan profesional
Kamera seri X-S dirancang sebagai kamera all-around, yang menjembatani antara fotografer/videografer amatir dan profesional. Tandanya adalah tersedianya mode Auto untuk fotografi dan Vlog untuk pemula.
Mode Vlog ini perdana di X-S20, saat mode ini dipilih, di layar monitor akan ada tab Vlog, dan kalau disentuh akan memunculkan berbagai menu seperti self timer, IS mode, face/eye detection, high speed rec, product priority dan background defocus mode.
Yang banyak dibutuhkan untuk content creator kemungkinan adalah product priority mode. Kalau kita nyalakan akan memprioritaskan subjek yang paling dekat ke kamera daripada wajah/mata.
Selain itu ada background defocus untuk memilih apakah kita lebih menyukai latar belakang di blur atau tajam. Satu lagi menu setting yang lumayan membantu adalah Movie Mode, dimana kita bisa melihat secara sekilas apa saja setting-setting yang aktif.
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
contoh product priority saat aktif, kamera memprioritaskan fokus ke subjek yang dekat dengan kamera, bukan wajah manusia. Foto: Dok. Enche tjin |
review fujifilm xs20 Foto: Dok. Enche tjin |
Kualitas gambar foto dan video
Kualitas gambar X-S20 akan tergantung pada ISO yang digunakan, di ISO rendah seperti ISO 160-400 menghasilkan foto yang sangat detail dan tajam, di ISO 1250 mulai terlihat kualitas foto menurun dengan munculnya noise dan berkurangnya detail. Di ISO 3200 atau lebih tinggi saran saya lebih baik digunakan di kondisi darurat.
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
review fujifilm xs20. Foto: Dok. Enche tjin |
X-S20 mendapatkan film simulation (semacam preset tone/warna khas Fujifilm) Nostalgic Negative yang terlebih dahulu hadir di kamera yang lebih high end seperti Fujifilm GFX100S dan X-T5.
review fujifilm xs20 Foto: Dok. Enche tjin |
Di sisi videonya, X-S20 bisa merekam video beresolusi maksimum 6.2K, artinya ia dapat menggunakan semua bidang sensor untuk merekam video dengan aspek rasio 3:2 atau disebut juga open gate. Keuntungan merekam 6.2K adalah memberikan keleluasan kepada editor untuk meng-crop video untuk rekomposisi atau untuk menstabilkan footage video.
Selain itu, X-S20 bisa merekam 4K 60p tanpa crop, dan untuk Full HD berguna untuk dijadikan video slow motion yang sangat lambat.
Fitur video
Untuk mendukung perekaman video, X-S20 kini sudah punya headphone jack khusus, punya tally light di bagian depan kamera. Di layar monitor juga ada bingkai merah saat merekam video.
Bingkai berwarna hijau akan muncul saat merekam high frame rate (slow motion). Videografer profesional yang merekam video Log bisa memanfaatkan F Log generasi kedua yang performanya 1 stop dibandingkan F-Log generasi pertama.
review fujifilm xs20 Foto: Dok. Enche tjin |
Fujifilm X-S20 tidak membatasi waktu perekaman video seperti kamera Fujifilm generasi sebelumnya, X-S20 kini bisa merekam lebih dari 30 menit untuk satu file video. Jadi yang membatasi durasi video sekarang hanya kapasitas memory card dan baterai, itupun kalau pakai battery dummy bukan jadi masalah.
Overheating yang jadi masalah di kamera compact dengan video speck tinggi seperti kamera ini tidak menjadi masalah saat merekam video 4K atau Full HD. Saat merekam video saya tidak merasa kamera ini terlalu panas seperti saat menggunakan X-S10.
Saya sempat menguji dengan merekam video berturut-turut selama kurang lebih satu setengah jam dengan kombinasi video 4K dan Full HD di suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius dan aman-aman saja sampai 1 baterai habis. Kamera terasa hangat tapi masih wajar.
Tapi untuk video 6.2K kamera akan berhenti karena overheat sekitar 30-an menit di suhu ruangan. Tapi kalau kita pakai aksesoris cooling fan, kurang lebih bisa 70-an menit sesuai tes dari Fujifilm.
Kinerja
Kinerja autofokus X-S20 juga sudah ditingkatkan lagi dibandingkan X-S10. Kinerjanya sekarang mirip dengan kamera lini profesionalnya Fujifilm yaitu Fujifilm X-H2 & XH2S. Deteksi subjeknya sangat baik bisa mendeteksi subjek manusia meskipun wajah tidak terlihat misalnya saat membelakangi kamera.
Sistem Autofokus untuk video kadang-kadang bisa hunting sesekali juga, tergantung bagaimana skenario dan kualitas dari motor lensa yang dipasangkan. Lensa-lensa Fujifilm dengan linear motor akan lebih cepat dan aman untuk mengikuti subjek yang bergerak cepat.
review fujifilm xs20 Foto: Dok. Enche tjin |
review fujifilm xs20 Foto: Dok. Enche tjin |
Fujifilm mengumumkan kinerja stabilizer untuk fotografi meningkat dari 6 menjadi 7 stop. Untuk mencapai 7 stop sepertinya sangat tergantung dari lensa yang digunakan dan juga kestabilan teknik fotografernya.
Saya pribadi hanya mendapatkan sekitar 2-3 stop atau 1/2 detik saat menggunakan lensa 8mm. Saya sempat mencoba dengan lensa 18-55mm OIS dan saat di zoom ke 55mm mendapatkan gambar yang stabil kurang lebih 4 stop atau sekitar 1/8 detik.
Kinerja stabilizer sangat tergantung dari lensa dan jarak fokal lensa yang digunakan, jika menggunakan lensa yang lebih telefoto lagi mungkin akan lebih mendekati 7 stop.
Stabilization untuk video ada (IBIS, OIS) untuk pergerakan yang sedikit saja, masih oke, tapi kalau untuk video dimana kita jalan-jalan dengan cepat, hasilnya akan wobble-wobble/bergelombang, tidak semulus dibandingkan dengan menggunakan gimbal.
Jadi untuk foto vlog sambil jalan-jalan saya sangat merekomendasikan untuk menggunakan gimbal daripada memegang kamera dengan tangan saja.
Kesimpulan
Dari karakternya, kamera ini cocok untuk fotografer atau konten kreator yang menginginkan kamera yang fleksibel, berkinerja tinggi tapi memiliki body yang ringkas dan ringan.
Menurut saya, Fujifilm telah mendengarkan keluhan pelanggannya dengan baik dan meresponnya dengan meningkatkan kualitas processor dan kapasitas baterai, yang keduanya merupakan kelemahan utama dari Fujifilm X-S10.
Satu-satunya kelemahan yang perlu diwaspadai adalah tiadanya weather sealing tingkat profesional seperti type X-H, jendela bidik yang relatif rendah resolusinya dan hanya memiliki satu memory card slot sehingga penggunanya harus waspada saat membuat gambar di kondisi yang ekstrim dan sulit.
Harga kamera Fujifilm X-S20 body-only adalah Rp23.499.000 dan dengan lensa kit 15-45mm Rp 22.999.000. Dalam masa pre-order sampai Juli 2023 nanti berlaku harga promo Rp 21.499.000 untuk body-only dan Rp22.999.000 untuk paket lensa kit. Tersedia bonus aksesoris video T-GBT1 Tripod Grip dan Cooling Fan 001 selama masa pre-order.
Spesifikasi Fujifilm X-S20
- 26.1MP APS-C X-Trans BSI CMOS 4 Sensor
- X-Processor 5 Image Processor
- 5-Axis In-Body Image Stabilization
- 6.2K at 30 fps, 4K at 60 fps
- 2.36m-Dot 0.62x OLED EVF
- 3.0" 1.84m-Dot Vari-Angle Touchscreen
- 19 Film Simulation Modes
Simak Video "Keluarga Korban Titanic Kecam Kunjungan Wisata ke Bangkai Kapal"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/jsn)