Ratusan Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Netizen Minta Sepakbola Dibubarkan
Sebanyak 127 orang menjadi korban tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Korban yang tewas itu terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi. Netizen pun berduka dan geram hingga minta sepakbola Indonesia bubar saja.
"Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, seperti dilansir dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).
Nico mengatakan yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.
Trending topic di linimasa Twitter dipenuhi mayoritas bahasan mengenai tragedi ini. Dari Arema, suporter, FIFA, Kanjuruhan, PSSI sampai polisi. Tentu semua sangat sedih dan menyayangkan tragedi besar ini.
"Bubarkan liga 1, tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia , rip malang turut berduka cita dri kmi Bonek mania," tulis seorang suporter di linimasa.
"Tragedi di kanjuruhan arema vs persebaya , liga indonesia lebih dari 100 orang meninggal dunia,semurah itu kah nyawa hanya untuk sepakbola, lebih baik bubarkan sepakbola indonesia. semoga FIFA menghukum berat bola indonesia," sebut yang lain.
"Jika menonton sepakbola taruhannya Nyawa , Udah lah bubarkan saja sepak bola di indonesia. Dari tahun ke tahun selalu ada kejadian seperti ini. RIP SEPAK BOLA INDONESIA," tulis komentar berikutnya.
"Bekukan tidak apa, atau jika perlu, bubarkan saja. lebih baik hidup tanpa sepakbola jika harus dibayar nyawa," cetus yang lain.
"Minim prestasi, berat di anggaran, murah di nyawa. Bubarkan sepakbola Indonesia," usul warganet berikutnya.
Seperti diketahui, kericuhan bermula saat para suporter Arema menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.