Pulau Indah Favorit Turis Simpan Bahaya Besar

Pulau Santorini di Yunani terkenal di seluruh dunia karena keindahannya dan menjadi destinasi top bagi para pelancong. Akan tetapi diam-diam, Santorini menyimpan bahaya yang tak dapat diremehkan. Apa itu?
Jika diperhatikan, ke mana pun turis melihat di sekitar Santorini, mereka diingatkan berada di area gunung berapi. Ada pantai hitam dan kerikil yang terbuat dari lava yang mengeras. Keindahan memukau pulau itu adalah hasil dari sejarah vulkanik di sana.
Santorini terkenal dengan kaldera bulan sabit menakjubkan, setengahnya terendam, menjadikannya satu-satunya kaldera cekung di dunia. Itu diciptakan salah satu letusan terbesar sekitar 3.600 tahun lalu. Ledakan itu begitu kuat sehingga menghancurkan kota kuno Akrotiri di Santorini dan fatal akibatnya bagi peradaban pelaut Minoan yang menetap di sana saat itu.
Saat ini, Santorini adalah lokasi wisata paling romantis di Yunani dengan vila dan resor mewah. Tebing vulkanik curam di pulau itu, menciptakan kanvas geologis mengesankan dengan rumah-rumah bercat putih di tepinya. Sedikit yang menyadari bahwa ada gunung berapi aktif di bawahnya.
Santorini adalah bagian Hellenic Volcanic Arc, salah satu area vulkanik terpenting di Eropa yang telah mengalami lebih dari 100 letusan selama 400.000 tahun terakhir. Nah, ada gunung berapi aktif yang bernama Kolumbo.
Kolumbo memang tenang selama hampir 400 tahun, tapi tak tertidur. Terakhir kali ia meletus tahun 1650, menewaskan 70 orang dan memicu tsunami setinggi 40 kaki. Gempa bumi kuat dan gempa susulan menyertainya, bersama gas beracun dan kepulan asap.
Para ilmuwan mengetahui ledakan Kolumbo dapat menyebabkan malapetaka besar. Beberapa ekspedisi oseanografi terbesar di dunia telah mengunjunginya dan pemantauan terus dilakukan dalam 20 tahun terakhir.
"Jika kita mulai melihat peningkatan aktivitas di Kolumbo, maka kita perlu waspada," kata Tim Druitt, ahli vulkanologi dan kepala ekspedisi dari kapal riset pengeboran JOIDES Resolution, yang mengunjungi Santorini akhir tahun lalu.
Untungnya dengan kemajuan tekniologi, jika Kolumbo bersiap untuk meletus lagi, para ilmuwan kemungkinan besar akan mengetahuinya sebelumnya. "Kabar baiknya adalah gunung berapi memberi banyak peringatan (sebelum meletus)," cetus Druitt yang dikutip detikINET dari CNN.
Simak Video "Gunung Mauna Loa Erupsi, AS Terbitkan Kode Merah Peringatan Penerbangan"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)