Potensi Menjanjikan FMC Saat Penggabungan IndiHome dan Telkomsel

Induk perusahaan Telkom sudah blak-blakan proses perkawinan antara layanan fixed broadband IndiHome dan layanan seluler Telkomsel akan diumumkan awal 2023. Telkomsel mengungkapkan potensi Fixed Mobile Convergence (FMC).
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan bahwa saat ini pihaknya secara intensif masih terus melakukan koordinasi bersama IndiHome dan Telkom Group sebagai induk usaha.
Disampaikannya juga, dengan sektor industri telekomunikasi yang semakin berkembang dan dinamis saat ini, Telkomsel terus berupaya untuk tetap relevan di setiap peta jalan transformasi perusahaan.
"Kami tentunya telah mempertimbangkan berbagai potensi yang menjanjikan untuk pengembangan portofolio perusahaan melalui setiap rencana strategi bisnis yang akan dijalankan, termasuk salah satunya untuk implementasi Fixed Mobile Covergence (FMC)," tutur Saki kepada detikINET.
Proses perkawinan IndiHome dan Telkomsel yang tengah berlangsung, Saki memastikan seluruh peralihan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Pada prinsipnya Telkomsel memastikan seluruh proses operasional dan pengambilan kebijakan perusahaan telah mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta Business Judgement Rules sesuai aturan yang berlaku," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, Vice President Marketing Management Telkom E. Kurniawan penggabungan antara IndiHome dan Telkomsel diumumkan awal 2023.
"Iya, mudah-mudahan awal 2023 ini kita sudah bisa diumumkan. Kalau produk FMC sekarang ini sudah ada antara IndiHome dan Telkomsel itu bundling jadi satu itu namanya IndiHome Orbit sudah FMC, cuma antar kuota satu dan sama lainnya masih sendiri-sendiri," ucapnya.
Dengan perkawinan IndiHome dan Telkomsel, maka Telkom akan fokus pada Business to Business (B2B) dan Telkomsel menyasar yang berkaitan dengan Business to Consumer (B2C).
"Telkom akan fokus ke B2B, Telkomsel lebih ke B2C, jadi urusan ritel itu Telkomsel," pungkasnya.