Petisi Online Desak Ketum PSSI Mundur Gaet 37 Ribu Tanda Tangan
Beberapa hari lalu, muncul sebuah petisi online yang meminta agar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mundur sebagai buntut Tragedi Kanjuruhan. Kini, petisi bersangkutan sudah ditandatangani total sekitar 36 ribu netizen.
Petisi online pertama bertajuk 'Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur!' itu diposting di website Change. org. Angka tanda tangan yang masuk saat ini sudah sekitar 14.500.
"Melalui Petisi ini Kami Suporter Sepak Bola Indonesia dan Masyarakat Pecinta Sepak Bola Indonesia mendesak Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI beserta semua pengurus di PSSI serta Akhmad Hadian Lukita, Direktur PT LIB untuk mengundurkan diri dari jabatannya," tulis para penggagasnya.
Mereka yang sudah menandatanganinya mengutarakan beberapa alasan mengapa Ketum PSSI harus mundur. "Ketum PSSI dan PT LIB mesti tanggung jawab atas tragedi paling kelam dalam sejarah sepakbola Indonesia," tulis salah satu penandatangan.
Adapun petisi kedua bertajuk 'Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri' sejauh ini sudah mendapatkan 22.500 tanda tangan. "Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan," tulis penggagasnya.
Jadi secara total dari dua petisi online di Change.org itu, sudah didapatkan jumlah total tanda tangan di kisaran 37 ribu sampai saat ini dan sepertinya akan terus bertambah.
Iwan Bule sendiri sudah menyatakan tanggapannya terhadap adanya petisi online tersebut beberapa waktu lalu. Pembuat petisi desakan agar dirinya mundur itu dinilainya tak mengetahui aturan yang berlaku.
"Saya tidak tahu. Tanyakan saja kepada yang membuat petisi," kata Iwan Bule kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Kamis (6/10/2022).
"Karena aturannya sudah ada. Sudah tahu nggak aturannya? Sudah? Dibaca saja di situ (aturan)," tambah dia.
"Ini bentuk tanggung jawab. Saya ini bukan, saya mundur, bukan. Tanggung jawab saya sampai hari ini di sini (Kanjuruhan) menemui korban, melihat ke lokasi. Saya berikan santunan, itu tanggung jawab saya," sebut Iwan Bule.
