• Home
  • Berita
  • Peta Air Mars Bisa Bantu Pilih Lokasi untuk Misi Masa Depan

Peta Air Mars Bisa Bantu Pilih Lokasi untuk Misi Masa Depan

Redaksi
Aug 29, 2022
Peta Air Mars Bisa Bantu Pilih Lokasi untuk Misi Masa Depan

JAKARTA, arenagadget.id - Para ilmuwan yakin Mars dulunya mempunyai banyak air. Tapi seiring waktu, air itu menguap dan meninggalkan planet hingga kering. 

Air telah meninggalkan indikasi dalam geologi planet ini dan sekarang Badan Antariksa Eropa (ESA) membagikan peta air Mars yang melacak sejarah planet dan menunjukkan sumber daya potensial untuk misi masa depan. Peta menggunakan data yang dikumpulkan dua pengorbit Mars yang berbeda, Mars Express dan Mars Reconnaissance Orbiter. 

Spektrometer pada masing-masing pengorbit telah mengumpulkan informasi tentang lokasi apa yang disebut mineral berair. Artinya, batuan yang pernah berinteraksi dengan air di masa lalu dan membentuk mineral seperti lempung. 

Peta tidak hanya menunjukkan lokasi mineral tapi juga seberapa berlimpahnya. Dan, salah satu temuan terbesar adalah mineral tidak langka, pada kenyataannya ada ratusan ribu tambalan mineral di seluruh planet ini. 

"Pekerjaan ini sekarang telah menempatkan saat Anda mempelajari medan kuno secara rinci, tidak melihat mineral ini sebenarnya adalah keanehan," kata salah satu peneliti John Carter sebagaimana dikutip dari Digital Trends. 

Peta ini berguna untuk menilai lokasi pendaratan potensial untuk misi masa depan, baik berawak atau robot. Awak manusia perlu mengakses air untuk misi Mars jangka panjang dan salah satu cara melakukannya adalah dengan memanggang mineral berair untuk mengekstrak air yang dikandungnya. 

Tapi tanah liat juga menarik secara ilmiah untuk misi robotik. Karena, sangat bagus untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno, sebagaimana dikutip dari Digital Trends. 

Mempelajari bagaimana mineral ini tersebar di Mars membantu memahami sejarah planet juga. Para peneliti masih memperdebatkan dengan tepat seberapa lama air cair hadir di permukaan planet dan apa yang menyebabkan planet  kehilangan airnya. Peta air menunjukkan betapa rumitnya perubahan itu.

"Saya pikir kita secara kolektif terlalu menyederhanakan Mars. Evolusi dari banyak air menjadi tidak ada air tidak sejelas yang kami kira, air tidak berhenti begitu saja dalam semalam," ujarnya.

back to top