• Home
  • Berita
  • Penguak Misteri Manusia Purba Neanderthal Gaet Nobel

Penguak Misteri Manusia Purba Neanderthal Gaet Nobel

Redaksi
Oct 04, 2022
Penguak Misteri Manusia Purba Neanderthal Gaet Nobel

Nobel Kedokteran telah dianugerahkan kepada ilmuwan asal Swedia, Profesor Svante Paabo, atas risetnya terhadap evolusi manusia. Komite Nobel menyebut dia berhasil mengerjakan riset yang dianggap tak mungkin, yaitu memetakan kode genetis manusia purba Neandhertal.

Tak hanya itu, Paabo juga berhasil melacak keluarga dekat lain dari spesies kita, yaitu Denisovans. "Saya sangat terkejut, saya tidak mengharapkan hal ini," kata Paabo mengenai kemenangannya.

Seperti dikutip detikINET dari BBC, pada tahun 1990, riset tentang kode genetik manusia mulai marak, namun mengandalkan sampel DNA yang baru. Nah, Paabo malah tertarik pada tulang manusia purba Neandhertal berusia 40 ribu tahun dan berhasil memetakannya.

Dari riset itu, disimpulkan bahwa Neanderthal, yang dulu habitatnya mayoritas di Eropa dan Asia Barat, berbeda dari manusia modern dan simpanse. "Dengan mengungkap perbedaan genetik yang membedakan manusia saat ini dari manusia purba yang sudah punah, penemuannya menjadi basis eskplorasi tentang apa yang membuat kita unik sebagai manusia," sebut Komite Nobel.

Dari penelitiannya, terungkap pula bahwa Homo Sapiens dan Neanderthal pernah punya anak bersama. Pada hari ini, sekitar 1 sampai 4% DNA manusia modern berasal dari Neanderthal dan berdampak pada kemampuan manusia merespons infeksi.

Kontribusi lain Paabo adalah pada tahun 2008, ketika ditemukan tulang jari berusia 40 ribu tahun di Siberia. Paabo berhasil membuat sekuens sample DNA dan hasilnya menunjukkan eksistensi manusia purba hominin yang dulu tidak diketahui, yaitu Denisovans.

Ternyata, Denisovans juga berkembang biak dengan Homo Sapiens. Pada hari ini di sebagian wilayah Asia Tenggara, ada manusia yang punya DNA Denisovans sampai 6%.

Warisan genetis ini antara lain membantu badan manusia bertahan di kondisi oksigen rendah dan hidup di area tinggi, seperti orang Tibet.

back to top