Pejabatnya Live Tidur, Warganya Mandi Lumpur (Tidur)

Kata siapa, konten live mandi lumpur tidak bermanfaat. Setiap konten ada pasarnya.

Kalau saya orang pabrik sabun, saya jadiin duta tuh yang mandi lumpur, tagline-nya "abis mandi lumpur, guyur aja dengan sabun......."

Faktanya, banyak masyarakat terhibur kemudian sukarela memberikan uang, pembuat konten mandi lumpur kaya mendadak.

Kata siapa pejabat yang tidur tidak bermanfaat, kata siapa pejabat yang tidak bekerja itu merugikan negara.

Faktanya masyarakat tetap membayar pajak untuk menggaji mereka.

Apa bedanya konten live mandi lumpur dan pejabat live rapat sambil tidur? sama-sama kurang berguna tapi dibayar.

Ada artis mengomentari konten live mandi lumpur. Mulutnya yang sombong mengatakan, konten mandi lumpur itu tidak bermutu.

Padahal artis ini bikin konten, main film yang juga minim riset dan rendah mutu.

Semua konten kreator juga peminta-minta, lalu mengapa hanya pembuat konten kreator yang disebut pengemis?

UU, Peraturan apa sih yang dilanggar oleh konten live mandi lumpur itu sih?

Tidak semua warga mampu memasukkan pendidikan, informasi, hiburan sekaligus dalam sebuah konten.

Setidaknya mereka berani tampil di depan kamera, untuk mewakili kemiskinan dan kebodohan di negara kita.

Ketimbang kita yang merasa kaya, ganteng, cantik, berpendidikan tinggi, tapi diam seribu bahasa melihat ketidakadilan hukum.

Ketidakadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

*Penulis adalah Hariqo Satria, Direktur Eksekutif Komunikonten, Penulis Buku Seni Mengelola Tim Media Sosial