Paus Sperma Jadi 'Camilan' Kesukaan Hiu Monster Megalodon

Hiu purba megalodon kemungkinan besar telah memakan moncong paus sperma, menurut analisis baru dari tengkorak fosil mamalia laut. Bisa dibayangkan, betapa raksasa tubuh megalodon jika camilannya saja paus sperma yang ukurannya sangat besar.
Sebuah tim peneliti internasional menggambarkan adanya tanda-tanda mencari makan secara fokus alias mengunyah dengan sengaja pada tulang paus sperma berusia 7 juta tahun. Studi ini dipublikasikan di publikasi ilmiah berjudul 'Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences'.
Baik paus sperma modern maupun fosil memiliki cekungan superkranial yang khas yang menempati sekitar sepertiga dari panjang tubuhnya, yang dapat mencapai sekitar 18 meter. Kepala besar ini menampung organ penghasil suara yang sangat kompleks, yang memungkinkan mereka membuat suara lebih keras daripada hewan lain mana pun di planet ini . Tetapi sebagian besar cekungan superkranial diisi dengan zat yang sangat berlemak yang disebut spermaceti.
Dalam studi baru yang menganalisis berbagai spesimen paus sperma yang diadakan di Natural History Museum di Lima, Peru, ahli paleontologi menemukan tanda gigitan yang berhubungan dengan daerah hidung paling gemuk.
"Banyak hiu menggunakan paus sperma ini sebagai tempat penyimpanan lemak. Dalam satu spesimen, saya pikir kita memiliki setidaknya lima atau enam spesies hiu yang semuanya menggigit wilayah yang sama," kata penulis studi utama Aldo Benites-Palomino, seorang kandidat doktor di Museum Paleontologi Zurich University di Swiss, dikutip dari Live Science.
"Temuan kami menunjukkan bahwa semua ini adalah peristiwa post-mortem. Bangkai-bangkai itu mengambang berhari-hari sampai semua lemaknya tertelan oleh hiu, tidak bisa mengapung lagi," kata Benites-Palomino.
Tim peneliti menemukan bermacam-macam bekas gigitan yang cocok dengan banyak spesies hiu lapar, tetapi megalodon tampaknya menyukai menggigit bagian hidung paus sperma. Otodus megalodon yang punah sekitar 3 juta tahun yang lalu, adalah satu-satunya karnivora lain dalam sejarah yang menyaingi ukuran paus sperma. Para ilmuwan masih mencari tahu bagaimana spesies purba itu hidup dan mati. Sementara itu, industri film Hollywood tetap terobsesi dengan anggapan bahwa megalodon mungkin masih hidup dan bersembunyi di kedalaman.
Sebuah studi yang tidak terkait yang diterbitkan di Science Advances menunjukkan bahwa megalodon mungkin berada di puncak rantai makanan. Ia berburu predator besar lainnya dan bahkan mungkin terlibat dalam kanibalisme.
Namun status mereka sebagai predator puncak masih diperdebatkan, karena peneliti lain telah menyimpulkan bahwa megalodon mungkin berada pada tingkat rantai makanan yang sama dengan hiu putih besar purba. Faktanya, persaingan di antara mereka mungkin turut berkontribusi mengantarkan megalodon menuju kepunahan.
Meskipun penelitian terbaru ini memberi kita sedikit gambaran tentang pola makan megalodon yang menarik, hal ini juga berfungsi sebagai pengingat bahwa bahkan predator paling agresif pun pada umumnya tidak segan-segan memakan 'makanan cepat saji' dan camilan dalam bentuk bangkai paus.
"Lebih dari sekadar menjawab pertanyaan, saya pikir ini membuat saya memiliki lebih banyak pertanyaan seputar semua penemuan ini," kata Benites-Palomino.
Simak Video "Lagi-lagi Paus Sperma Ditemukan Terdampar di Pantai Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)