• Home
  • Berita
  • Pasar FMC Global Diramal Meningkat, Bagaimana Penerapannya di RI?

Pasar FMC Global Diramal Meningkat, Bagaimana Penerapannya di RI?

Redaksi
Jul 06, 2023
Pasar FMC Global Diramal Meningkat, Bagaimana Penerapannya di RI?
Jakarta -

Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan teknologi penggabungan antara fixed broadband dan mobile broadband. Dalam 5 tahun ke depan, teknologi FMC diprediksi akan mengalami perkembangan pesat di pasar global.

Dikutip dari Marketsearch Future, pasar Fixed Mobile Convergence global diproyeksikan bernilai US$ 7.733,9 juta pada akhir tahun 2027 dan mendaftarkan CAGR sebesar 14,4% selama periode tersebut.

Sementara bila merujuk dari FactMR, pasar Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan tumbuh pada CAGR tinggi sebesar 15% selama 2021-2031, dan diproyeksikan mencapai US$ 15 Miliar pada tahun 2031.

Melalui teknologi fixed mobile convergence, penyedia telekomunikasi dapat menyediakan pelanggan mereka baik jaringan kabel fixed-line maupun jaringan komunikasi seluler/ seluler yang menawarkan konektivitas tanpa batas antara jaringan komunikasi tetap dan nirkabel.

Inovasi FMC marak ditemukan di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika Utara yang sudah menyadari lebih dulu pentingnya integrasi jaringan seluler dan wifi. Di Eropa, 37% rumah tangga broadband berlangganan melalui layanan konvergensi.

Dilansir dari stlpartners, Inggris menjadi salah satu negara yang sudah lama menerapkan FMC dengan kehadiran BT/EE sebagai operator jaringan yang menyertakan manfaat seperti penghubungan gateway BT dengan koneksi SIM 4G serta cadangan konektivitas seluler kepada pengguna jika ada masalah dengan koneksi.

Pengguna juga menerima tiga disk Wifi gratis sebagai penguat jaringan dan jaminan uang kembali jika mereka tak mendapatkan jaringan yang stabil. Tak hanya itu, ada juga konvergensi dari Virgin Media O2, di UK dan Telenet di Belgia.

Kehadiran FMC menjadi transisi besar dalam industri telekomunikasi dengan menawarkan pengalaman modern kepada pengguna melalui kombinasi internet mobile dan fixed broadband sehingga pengguna dapat menikmati layanan tanpa batas.

Di Indonesia, FMC sebenarnya sudah mulai diterapkan. Salah satu yang menerapkan adalah Telkomsel bersama dengan IndiHome. Penerapan FMC tersebut setelah adanya integrasi antar keduanya. Teknologi ini telah hadir di Indonesia dengan terwujudnya integrasi IndiHome ke Telkomsel.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah resmi bergabung pada 1 Juli setelah penandatanganan Perjanjian Pemisahan Bersyarat yang ditandatangani oleh Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam.

Klik halaman selanjutnya >>

Diketahui, IndiHome dan Telkomsel akan segera melahirkan produk FMC pada Agustus nanti. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan proses integrasi IndiHome menjadikan kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9%.

"Setelah ini, IndiHome akan bersinergi dengan Telkomsel untuk menghadirkan inovasi yang memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan serta seluruh stakeholder. Ke depannya TelkomGroup akan melanjutkan rencana transformasi Five Bold Moves lainnya, seperti InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCos," jelas Ririek.

Ia pun menyampaikan hasil kajiannya yang menyatakan bahwa 23 dari 25 operator telco terbesar dunia telah mengimplementasikan FMC. Menurutnya, inisiatif FMC adalah langkah tepat yang sudah terbukti hasilnya di sejumlah negara.

Inovasi FMC menyederhanakan gaya hidup pengguna untuk secara langsung mendapatkan layanan internet tanpa perlu lagi membeli setiap layanan secara terpisah. Kehadiran teknologi ini juga diharapkan mampu mengakselerasi kesetaraan pengalaman masyarakat dalam akses internet.

Transformasi digital IndiHome dan Telkomsel ini dapat membuka peluang kemajuan dengan menghadirkan pemerataan akses broadband terkini melalui konektivitas digital yang lebih lengkap serta didukung layanan unbreakable wifi yang sudah terintegrasi.

Penerapan FMC di Indonesia oleh Telkomsel-IndiHome bakal memperkuat penawaran Telkomsel untuk konsumen dan ekosistem bisnis yang memfokuskan sumber daya perusahaan pada bisnis dengan mempercepat inklusi digital sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi digital bangsa yang berkelanjutan.

Harapannya, FMC juga dapat memperkuat positioning Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler yang membuka peluang baru untuk pertumbuhan dengan memperkuat inisiatif tindakan strategisnya melalui kepemimpinan teknologi.

Pada 6 April 2023, Telkom telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement/CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel. Aksi korporasi ini merupakan salah satu bagian dari implementasi Fixed Mobile Convergence.

FMC nantinya bertujuan untuk menyediakan variasi layanan broadband terbaik, memperkuat bisnis, dan mewujudkan inklusi digital di Indonesia. Dengan mengintegrasikan IndiHome dan Telkomsel maka Business to Consumers (B2C) di TelkomGroup akan sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel. Sementara Telkom ke depannya akan fokus pada segmen Business to Business (B2B).



Simak Video "Wow! Threads Sudah Punya 10 Juta Pengguna dalam 7 Jam"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)
back to top