• Home
  • Berita
  • Parahnya Badai Pasir Iran Akibatkan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

Parahnya Badai Pasir Iran Akibatkan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

Redaksi
Aug 23, 2023
Parahnya Badai Pasir Iran Akibatkan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit
Jakarta -

Badai pasir dan debu di wilayah tenggara Iran pekan lalu, berdampak parah pada kehidupan sehari-hari. Situasi ini menyebabkan lebih dari 1.000 orang dilarikan ke rumah sakit untuk mencari pertolongan medis.

"Akibat badai tersebut, 1.047 orang dari kota Zabul, Zehek, Hamun, Hirmend, dan Nimruz di bagian utara provinsi Sistan-Baluchestan mencari pertolongan medis di rumah sakit. Di antara orang-orang ini, 58 orang dirawat di rumah sakit dan dirawat," kata Direktur Darurat Sistan-Baluchestan Mecid Muhibbi, seperti dikutip dari kantor berita resmi Iran, IRNA.

Direktur Meteorologi Sistan-Baluchestan Muhsin Haydari menjelaskan bahwa akibat peningkatan kadar debu di udara, jarak pandang turun menjadi tiga kilometer di Zabul dan dua kilometer di Zehek.

Dalam keterangan tertulisnya, pemerintah wilayah Sistan-Baluchestan mengumumkan bahwa pada 13 Agustus, lembaga pemerintah dan bank di kota Zabul, Zehek, Hamun, Hirmend, dan Nimruz tutup akibat badai pasir dan debu.

Tampaknya Iran masih harus berjuang melewati badai ini. Bulan lalu, ratusan orang dirawat di rumah sakit di Provinsi Sistan-Baluchestan akibat badai pasir.

Diperparah Perubahan Iklim

Berbatasan dengan Pakistan, Provinsi Sistan-Baluchestan memang dikenal sebagai kawasan yang sangat panas dengan iklim kering.

Namun perubahan iklim dan pemanasan global memperparah cuaca di wilayah tersebut karena terjadi peningkatan suhu udara pada tahun ini. Kekeringan berkepanjangan di kawasan itu juga memicu penguapan air, bahkan menghancurkan Hamoun, salah satu lahan basah di provinsi itu.

Direktur jenderal pusat lingkungan di Kementerian Kesehatan Iran, Jafar Jandaqi, mengatakan kepada IRNA bahwa paparan badai pasir dan debu itu membahayakan lebih dari 38 juta orang.

"Peningkatan jumlah partikel udara meningkatkan peluang penyakit hati dan mengganggu aktivitas sosial, juga sistem transportasi publik," tuturnya.

Gejala ini sebenarnya sudah terlihat sejak tahun lalu. Di musim panas tahun lalu, badai pasir dan debu juga melanda Iran, sampai-sampai sekolah dan kantor-kantor pemerintahan, termasuk di Ibu Kota Teheran harus ditutup.

Secara keseluruhan, badai pasir dan debu memang menjadi momok bagi banyak negara lainnya di dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menyatakan badai pasir dan debu memicu tantangan luas dalam mencapai pengembangan berkelanjutan di dalam dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Mereka juga memperingatkan bahwa setidaknya 25% dari emisi debu global berasal aktivitas manusia.



Simak Video "Waspada! Pertanian Jadi Sektor Paling Terdampak Perubahan Iklim"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)
back to top